SLBN 1 Makassar Adakan Persami, Intip Keseruannya

NusantaraInsight, Makassar — Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Pembina Makassar mengadakan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami), Sabtu – Minggu, 19 – 20 Agustus 2023

SLBN 1 Pembina Makassar yang tergabung dalam Gugus Depan (Gudep) 10-093/10-094 ini mengadakan Perkemahan mulai jenjang SDLB, SMPLB dan SMALB dan diikuti sekitar 60 orang siswa.

Tujuan dari pelaksanaan Persami ini adalah bagaimana memupuk kemandirian siswa, juga untuk membentuk karakter dari peserta didik melalui kegiatan Pramuka Berkebutuhan Khusus (PBK) yang salah satunya adalah Persami.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Musyawarah Pembina Gugus Depan (Mabigus) Andi Hamjan, S.Pd.,M.Pd ketika ditemui di pangkalan perkemahan SLB Negeri 1 Pembina Makassar, Sabtu malam (19/8/2023).

Ia menambahkan bahwa Persami ini bukan hanya membentuk karakter atau watak kemandirian siswa, tapi lebih dari itu untuk mengasah kemampuan dan rasa sosial serta solidaritas siswa kepada temannya.

“Untuk itu, pada Persami kali ini, kami hanya mengikut sertakan empat ketunaan yaitu, tuna rungu, tuna grahita serta seorang tuna daksa dan seorang juga tuna netra. Ini agar pengawasan serta pembekalan yang akan diberikan kepada siswa bisa lebih maksimal,” terangnya.

BACA JUGA:  Dua Guru Besar UKI Paulus Dikukuhkan Pada Prosesi Wisuda Sarjana dan Magister

“Apalagi dalam Persami ini, ada beberapa orang tua yang ikut menemani buah hatinya berkemah dan menyaksikan secara langsung bagaimana anak-anak mereka mengikuti Pramuka,” tutupnya.

Senada dengan itu, Pembina Gudep 10 – 093 / 10 – 094 M. Karim menyampaikan bahwa dalam Persami ini selain kita melakukan permainan-permainan, juga kami ajarkan bendera semapor serta beberapa pentas seni lainnya.

Selain itu, lanjutnya, pada Persami ini, akan dibentuk kembali struktur baru dari Gudep 10 – 093 / 10 – 094. Agar pembinaan PBK di SLBN 1 Pembina Makassar dapat terus berkelanjutan.

Pada Persami di SLBN 1 Pembina Makassar, sejumlah permainan ditampilkan oleh siswa dan para pembina.

Mulai dari menyanyi bersama lagu-lagu Pramuka, membuat dan mengelilingi api unggun, menyanyi oleh siswa tuna grahita, menari oleh siswa tuna rungu.

Malam yang semakin larut, tak membuat semangat anak-anak kendor, bahkan mereka melampiaskan keseruannya dengan menyanyi, tertawa bahkan sedikit usil kepada teman-temannya.

Para orang tua siswa yang hadir, tak dapat menyembunyikan rasa gembiranya, melihat anak-anak mereka bernyanyi, bermain, bergandengan tangan tanpa rasa malu.

BACA JUGA:  Rekomendasi PGRI ke Kemendikbud Ristek Menolong Guru di Atas 50 tahun

Semuanya berbaur mengelilingi api unggun baik itu kakak pembina, siswa maupun orang tua siswa yang datang melihat buah hati mereka.

Iklan Amri Arsyid