Nusantarainsight, Makassar — Bencana banjir yang melanda beberapa daerah di Sulsel akhir-akhir ini, termasuk Kota Makassar, memanggil Universitas Hasanuddin mengirim tim Peduli Banjir Sulsel dan Kota Makassar. Rektor Unhas Prof.Dr.Ir.Jamaluddin Jompa, M.Sc. melepas tim tersebut, Selasa (24/1/2/2024) di sebelah barat Rektorat Unhas Kampus Tamalanrea, didampingi Wakil Rektor I Unhas Prof.drg.Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BM (K).
Rektor Unhas Jamaluddin Jompa meminta kepada tim agar menginventarisasi kebutuhan para korban agar Unhas dapat memberikan bantuannya kelak.
“Jaga diri, jaga kesehatan, dalam melaksanakan tugas bantuan kemanusiaan ini,” harap JJ, sapaan akrab pria yang baru dua tahun menjalani masa jabatannya sebagai Rektor Unhas itu.
Menurut JJ, dengan pengiriman bantuan peduli bencana banjir ini diharapkan membuat para korban bisa “rocovery’ (pulih). Tim yang diturunkan sebenarnya sudah dua tiga hari di lapangan dan setelah terjadi banjir. Mereka langsung bergerak memberi bantuan kepada para korban semampu kita.
“Insha Allah tim akan ini terus bekerja sampai setelah bencana, termasuk pemulihan secara psikologis,” ujar JJ kemudian menyerahkan bantuan dana kepada para korban yang akan dikunjungi tim, antara lain Parepare dan Jeneponto yang menjadi lokasi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyatra (KN) Unhas dan juga di Paccerakang dan Antang.
Salah seorang anggota tim Peduli Bencana Unhas ini adalah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Hasan, yang berasal dari Burkina Faso, Afrika Barat yang sudah tiga tahun belajar di Unhas. Burkina Faco adalah daerah bekas jajahan Prancis yang memperoleh kemerdekaannya 5 AGustus 1960 yang berdasarkan catatan tahun 2019 berpendudukan 20.505.155 jiwa.
“Saya sangat bersemangat mengikuti kegiatan seperti ini. Ingin memberi semangat kepada mereka yang mengalami musibah ini,” kata Hasan kepada wartawan media ini.
Sambil mengutip ayat kitab suci Alquran, Hasan mengatakan, bahwa bencana banjir ini merupakan salah satu bentuk musibah, sehingga kita perlu juga merasakan seperti yang mereka alami. Mereka mengalami kesedihan dengan situasi dan kondisi yang dialaminya sekarang.
Hasan mengisahkan bahwa ketika di negaranya, dia pernah juga terlibat dalam kegiatan kemanusiaan seperti ini, yakni ketika terjadi bencana banjir di Bukinavaso.
“Saat itu kita juga membawa bantuan untuk masyarakat yang terkena bencana,” kenang Hasan.
Tim Peduli Banjir Unhas ini juga selain terdiri atas tim medis, juga terdapat tim SAR yang dilengkapi dengan perahu karet. (mda).