Penjualan Sayuran Hidroponik Sumber Dana Kreatif OSIS SMAN 2 Enrekang

NusantaraInsight, Enrekang — Pada hari Selasa 3 Juni 2025, Divisi Sosial dan Lingkungan OSIS SMA Negeri 2 Enrekang melakukan penjualan sayuran hidroponik.

Ini telah menjadi salah satu sumber pendapatan yang signifikan bagi organisasi tersebut. Inisiatif ini tidak hanya mendukung kegiatan yang tidak dibiayai dari dana sekolah, tetapi juga memberikan berbagai manfaat tambahan bagi siswa dan lingkungan sekolah.

Menurut Sofiatul (Pengurus Devisi Sosial dan Lingkungan) mengemukakan tujuan dan manfaatnya adalah sebagai berikut:

1. Menambah Kas OSIS
Pendapatan yang diperoleh dari penjualan sayuran hidroponik ini digunakan untuk menambah kas OSIS. Dana ini kemudian dialokasikan untuk mendukung berbagai kegiatan yang tidak tercakup dalam anggaran sekolah, seperti kegiatan sosial, pengembangan keterampilan siswa, dan acara-acara khusus.

2. Pendidikan dan Pelatihan
Program ini juga berfungsi sebagai alat pendidikan bagi siswa. Mereka belajar tentang teknik pertanian hidroponik, manajemen bisnis, dan tanggung jawab pengelolaan keuangan. Pengalaman langsung ini memberikan wawasan praktis yang berguna bagi kehidupan sehari-hari dan masa depan mereka.

BACA JUGA:  IKA MAN 1 Kota Makassar Gelar Rapat Evaluasi Tahunan

3. Dampak Lingkungan Positif
Dengan mengelola kebun hidroponik, siswa turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan. Pertanian hidroponik dikenal lebih ramah lingkungan dibandingkan metode konvensional karena menggunakan air lebih sedikit dan tidak memerlukan pestisida kimia.

Divisi Sosial dan Lingkungan OSIS bertanggung jawab atas pengelolaan kebun hidroponik ini. Mereka merencanakan dan melaksanakan kegiatan mulai dari penanaman, perawatan, hingga pemasaran sayuran. Beberapa sayuran yang biasa ditanam meliputi selada, bayam, dan sawi.

Strategi Pemasaran
Untuk memasarkan produk mereka, siswa menggunakan pendekatan langsung dan digital. Mereka menjual kepada keluarga, tetangga, dan menggunakan media sosial untuk menjangkau pembeli lebih luas. Hal ini juga mengasah keterampilan komunikasi dan pemasaran siswa.

Inisiatif penjualan sayuran hidroponik ini bukan hanya sekadar menambah kas OSIS, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang tanggung jawab, kewirausahaan, dan kepedulian lingkungan.

Dengan demikian, program ini menjadi contoh inspiratif bagi sekolah lain yang ingin mengembangkan sumber pendanaan mandiri sambil memberikan nilai tambah bagi siswa dan komunitas.