Mahasiswa KKNT Unhas Dukung Penurunan Stunting di Lembang La’bo

NusantaraInsight, Toraja Utara — Dalam rangka mendukung program nasional penurunan angka stunting, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin Gelombang 114 melaksanakan kegiatan Edukasi Pencegahan Stunting dan Demonstrasi Memasak Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Lembang La’bo, Kecamatan Sanggalangi, pada Senin, 4 Agustus 2025 lalu.

Kegiatan ini menyasar ibu-ibu, khususnya ibu hamil dan ibu yang memiliki baduta (bayi di bawah dua tahun), sebagai kelompok paling rentan dan strategis dalam upaya pencegahan stunting sejak dini.

Edukasi diberikan secara interaktif melalui pemaparan materi, sesi diskusi, serta demonstrasi memasak PMT yang mudah diterapkan di rumah dengan bahan pangan lokal yang bergizi dan terjangkau.

Materi yang disampaikan dalam sesi edukasi meliputi pengertian stunting, gejala stunting, perbedaan antara anak pendek dan anak stunting, penyebab dan dampak stunting, serta langkah-langkah pencegahannya.

Selain itu, dijelaskan pula manfaat Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan khasiat daun kelor sebagai salah satu sumber nutrisi lokal yang kaya manfaat.

Pada sesi demonstrasi, peserta diajak langsung untuk melihat dan mempraktikkan cara pengolahan daun kelor menjadi menu PMT yang bergizi yaitu puding kelor.

BACA JUGA:  Mantan Wartawan Fajar Dian Muhtadiah Raih Doktor di Unhas

Demonstrasi ini bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis kepada ibu-ibu agar dapat memanfaatkan sumber daya lokal dalam meningkatkan asupan gizi anak secara berkelanjutan.

Koordinator kegiatan, Diatri Lisma Ekayanthi kepada NusantaraInsight.com, Selasa (12/8/2025) menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa dalam mendorong kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi seimbang dalam pencegahan stunting.

“Kami berharap edukasi ini bisa membuka wawasan para ibu agar lebih peduli terhadap asupan gizi anak, terutama pada masa 1.000 hari pertama kehidupan,” ujarnya.

Ketua Lembang La’bo menyambut baik kegiatan ini karena dinilai sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat, khususnya dalam hal pemenuhan gizi keluarga. “Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat, apalagi mengangkat bahan pangan lokal seperti daun kelor yang mudah didapat tapi belum banyak dimanfaatkan secara optimal,” ungkap Kepala Lembang La’bo.

Kegiatan ditutup dengan pembagian hasil olahan PMT kepada balita yang hadir, sebagai bentuk praktik langsung dari demonstrasi yang telah dilakukan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para ibu dapat lebih memahami pentingnya peran mereka dalam pencegahan stunting, serta mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari guna menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan bebas stunting.

br
br