Mahasiswa KKNT Unhas di Pinrang Sosialisasi Budidaya Akuaponik dalam Ember

Akuaponik dalam ember
Mahasiswa KKNT Gelombang 113 Universitas Hasanuddin (Unhas) Desa Watang Pulu, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang,

NusantaraInsight, PinrangMahasiswa KKNT Gelombang 113 Universitas Hasanuddin (Unhas) Desa Watang Pulu, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, menyelenggarakan Sosialisasi Budidaya Akuaponik dalam Ember, pada Kamis, 23 Januari 2025.

Di bawah bimbingan Dr. Ir. Rahimuddin, ST., MT. selaku Dosen Pengampu KKN (DPK), para mahasiswa menyelenggarakan sosialisasi Budidaya Akuaponik dalam Ember ini di Rumah Dusun Majakka A, Desa Watang Pulu.

Sebagai penanggung jawab kegiatan, Ade Fitria Ra’hmadani mahasiswa prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, menyampaikan bahwa sosialisasi ini merupakan program kerja individu yang telah disusun secara matang untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dan meningkatkan ketahanan pangan mandiri di Desa Watang Pulu, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang.

Menurutnya, hal ini berdasarkan kebutuhan masyarakat setempat.

“Jadi kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan keterampilan praktis kepada warga yang ikut serta dalam sosialisasi, sehingga mereka dapat mengembangkan usaha budidaya akuaponik dalam ember yang berkelanjutan dan menguntungkan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Ade Fitria menjelaskan bahwa akuaponik dalam ember dapat menjadi solusi inovatif bagi masyarakat yang ingin bercocok tanam di lahan terbatas.

BACA JUGA:  Drs H Arsyad, Guru SDN Borong, Makassar: Anak-Anak Butuh Guru yang Mengayomi

Sistem ini menggabungkan budidaya ikan dan tanaman dalam satu ekosistem yang saling menguntungkan, di mana limbah ikan menjadi pupuk alami bagi tanaman, sementara tanaman membantu menyaring air bagi ikan.

Dengan modal yang relatif terjangkau dan perawatan yang mudah, dan membantu meningkatkan jiwa budidaya dan kreativitas masyarakat terutama ibu rumah tangga.

Para praktisi pertanian urban pun melihat akuaponik dalam ember sebagai alternatif berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga secara mandiri.

Selain ramah lingkungan, sistem ini juga berkontribusi dalam upaya ketahanan pangan dan peningkatan perekonomian masyarakat.

“Dengan demikian, sosialisasi ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga mendukung pembangunan ekonomi daerah secara keseluruhan,” ujar Ade Fitria Ra’hmadani.

Menyambung hal tersebut Ade Fitria mengharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan usaha budidaya akuaponik dalam ember yang berkelanjutan di Desa Watang Pulu berdasarkan latar belakang masyarakat yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai pembudidaya ikan dalam empang, sehingga dapat dikolaborasikan dengan usaha budidaya akuaponik di sekitar pekarangan rumah.

BACA JUGA:  Keajaiban dan Peristiwa Gaib “I Tuo & Condong”

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mandiri dalam mengelola usaha budidaya ikan dan tanaman dalam satu wadah, sehingga dapat meningkatkan ketahanan pangan secara mandiri dan perekonomian masyarakat.