Implementasi Program MBG di SDN Parinring Makassar

Implementasi Program MBG di SDN Parinring Makassar
Implementasi Program MBG di SDN Parinring Makassar

Sebelum pelaksanaan MBG di SD Negeri Parinring, survei dilakukan dua kali.

“Ada tim datang tanya-tanya terkait jumlah siswa, aktivitas sekolah, jam berapa masuk dan pulang, biar lebih lancar pelaksanaan programnya,” jelas Andi Etty.

Menu makanan dalam Program MBG ini ditaruh dalam ompreng. Wadah tempat makan dari bahan stainless itu bisa digunakan kembali. Distribusi paket Program MBG ini menggunakan mini bus oleh para relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Badan Gizi Nasional (BGN).

Wadah ompreng itu disusun per lima lalu diikat dengan tali rafia. Semua jatah makanan yang tiba di sekolah, terlebih dahulu diletakkan di meja panjang di depan kantor. Meja-meja yang sudah diberi nama kelas ini, sengaja dikeluarkan dari ruang guru buat menaruh wadah makanan tersebut.

Saat tiba pembagian makanan, guru kelas memastikan jumlah muridnya, seperti terlihat di kelas 1B. Wali kelasnya, Apriyanti, membantu pembagian ke setiap murid, lalu mengajak mereka berdoa dan bersantap bersama.

Anak-anak membawa sendiri air minum dalam tumbler, juga sendok dan garpu. Di antara mereka ada anak yang makan menggunakan sumpit.

BACA JUGA:  Buka Tech for Life 2024, WR III Prioritaskan Siswa yang Berkompetisi Masuk FT UMI

Di Kecamatan Manggala, SD Negeri Parinring merupakan satu-satunya Sekolah Dasar dari 40an SD negeri dan swasta yang menerima program MBG pada tahap pertama ini. Selain SD itu, progran MBG ini juga dilaksanakan di SMPN 51, SMPN 17, dan SMP Makassar Mulia. Juga di SMA Makassar Mulia dan SMAN 10.

Pelaksanaan Program MBG ini mulai dirasakan dampaknya oleh pengelola kantin di SD Negeri Parinring. Ibu Asma, salah seorang pedagang, mengaku penghasilannya turun drastis. Hampir tidak lagi anak-anak datang jajan. Padahal dia sudah telanjur menambah jualannya.

“Sangat berpengaruh ini program ke kantin. Turun pembeliku lebih 50%. Kemarin hanya laku, buku, penggaris, pulpen dan air mineral,” ungkap Ibu Asma.

Muhammad Abdi, Koordinator SPPG dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang menangani wilayah Kecamatan Manggala, menyampaikan bahwa dapur yang menangani Program MBG di bawah tanggung jawabnya berada di Romang Polong. Dalam sehari mereka memasak untuk 7 sekolah sebanyak 3.278 porsi. Di SD Negeri Parinring, alokasinya sebanyak 283 porsi untuk murid kelas 1-6.

BACA JUGA:  MTs Ulil Albab Bawakaraeng Gelar Festival Ramadan

“Kami selalu berkoordinasi dengan pihak sekolah agar pengantarannya tepat waktu. Begitupun dengan menu yang disediakan. Semoga disuka anak-anak,” kata Muhammad Abdi.

Pelaksanaan Program MBG ini dikuatkan dalam bentuk perjanjian antara pihak sekolah dengan Koordinator SPPG. Perjanjian itu, antara lain, menyebutkan durasi berlakunya mulai sejak tanggal 20 Januari 2025 sampai dengan 20 Januari 2026. Namun akan dilanjutkan lagi untuk lima tahun ke depan. (*)

br