Citra dan WAG “Penulis Hebat SDN Borong”

Dia juga membuat tulisan yang berkisah tentang kepindahan orangtuanya dari Jakarta ke Makassar karena alasan harga rumah di ibu kota yang mahal. Tulisan lainnya tentang bisnis air kemasan orangtuanya yang menggunakan namanya sebagai merek dagang.

Kumpulan tulisan tangannya itu diketik pada laptop yang sengaja dibawa Rusdin saat minat bakat. Semula penulis dan editor buku itu sendiri yang mengetik. Citra duduk di sampingnya, membacakan tulisan yang dia baru buat atau yang dibawanya dari rumah.

Proses peng-input-an seperti ini sangat membantu naskah tulisan bisa segera diedit. Pengeditan pun dilakukan atas persetujuan penulisnya, dalam hal ini Citra. Pada kesempatan itu, Rusdin juga memberikan edukasi sederhana soal teknis penulisan dan pengembangan ide. Pada tahap ini, dia tetap menjaga orisinalitas tulisan Citra. Menurutnya, menjaga gaya tulisan Citra yang polos apa adanya, jauh lebih penting.

Belakangan, kegiatan pengetikan dibantu oleh teman-temannya. Sekali tempo, Andi Aisyah Ramadhani yang mengetikkan, sembari ditemani Citra. Teman-temannya, antara lain, Nabila, Syafa, Dzafran, juga ada di situ. Jadi ada semangat kebersamaan, gotong royong, dan saling dukung dalam kebaikan. Dari sisi pendekatan hak anak, terasa partisipasi mereka diberi ruang untuk berkreasi dan berekspresi.

BACA JUGA:  FKep Unhas Gelar FGD “TeenCare” untuk Optimalisasi Kesehatan Ibu dan Janin pada Kehamilan Remaja

Semangat menulis Citra, rupanya menular ke teman lainnya, bahkan ke kakak kelasnya. Suatu malam, ba’da Magrib, dia menjapri Rusdin bahwa ada temannya juga mau ikut menulis. Namanya, Umay, lengkapnya Humairah.

“Assalamualaikum… Hallo Pak, saya Humairah, dari kelas 5A. Saya ingin ikut menulis seperti Citra,” sapa Umay kepada Rusdin.

Begitu Umay menyatakan mau bergabung menulis, Citra mengambil inisitif membuat WhatsApp grup (WAG). Dia memberi nama grup itu “Menulis, Menulis, Hebat”. Rusdin menyarankan nama grupnya “Penulis Hebat”. Namun, WAG itu akhirnya diganti dengan nama “Penulis Hebat SDN Borong”.

Berikutnya, ikut bergabung pula Annisa Alya Hidayat, murid kelas 5A. Nisa atau Nice, begitu panggilan akrabnya, juga mau menulis seperti Citra. Lalu Citra juga mengajak Icha, yang disebut sebagai bestienya, masuk grup ini. WAG “Penulis Hebat SDN Borong” pun riuh dengan canda mereka yang saling menimpali.

Kadang ada yang ingin menulis tapi belum punya ide tulisan atau belum tahu, apa yang bakal jadi judul tulisannya. Rusdin pun memberi masukan dan tips sederhana. Misalnya, disarankan menulis hal-hal yang dekat dengan kesehariannya, bisa tentang teman, guru, mainan kesukaan, hewan peliharaan, atau hobinya.

br
br