SKEMA: Obituari Joko Pinurbo (1962 – 2024)

Joko Pinurbo
Joko Pinurbo

Maka, dengan kredo seperti itulah Jokpin menyusun puisi-puisi yang tidak terkesan eksklusif, tidak berat, tidak menakutkan. Dia memiliki “urat humor” dalam memilin diksi baik dalam puisi maupun dalam interaksi sehari-hari. Sependek pengetahuan saya, Jokpin adalah yang pertama kali menggunakan ucapan ‘Selamat Menjalankan Ibadah Puisi’ di kalangan para penulis, ketika kaki-kaki waktu bergegas memasuki bulan Ramadan.

Menutup obituari singkat ini, saya pinjam puisi Jokpin berjudul “Perjamuan Khong Guan”.

_Tuhan, ponsel saya_
_rusak dibanting gempa_
_Nomor kontak saya hilang semua_
_Satu-satunya yang tersisa_
_Adalah nomorMu_

_Tuhan berkata:_
_Dan itulah satu-satunya Nomor yang tak pernah kau sapa_

Jokpin, Guruku, kawanku, mulai hari ini kau tak perlu lagi ‘Nomor’ itu karena kau akan bertemu langsung denganNya. Namun sajakmu akan terus mengingatkanku–juga para pembaca dan pengagummu lainnya–agar jangan pernah (lagi) menyia-nyiakan ‘satu-satunya Nomor yang tersisa’ dalam kehidupan manusia yang kian karut-marut dalam ingar-bingar yang mencerabut makna. Seperti di zaman ini.

Cibubur, 27 April 2024

 

BACA JUGA:  Ahmad Yani, Awardee LPDP Asal Sulsel Jadi Wisudawan Terbaik UGM