Seminar Pilkada Serentak PWI Pusat: Anjlok, Indeks Demokrasi Indonesia Tahun 2023

Seminar Pilkada Serentak PWI Pusat: Indeks demokrasi anjlok
Seminar Pilkada Serentak PWI Pusat

Ancaman pada saat penghitungan suara berupa: pemalsuan, kecurangan, manipulasi dan penggelembungan suara, penghitungan suara telah dilakukan sebelum seluruh pemilih menggunakan hak pilihnya, sabotase, teror/intimidasi, saksi menolak menantangani berita acara, dan unjuk rasa menolak/memprotes hasil penghitungan suara.

Saat Covid-19 Partisipasi 76,09%

Augus Melasz atas nama KPU menjelaskan pilkada serentak dilaksanakan sejak 2015 yang diikuti 269 daerah, 2017 diikuti 101 daerah, 2018 sebanyak 171 daerah, 2020 sebanyak 270 daerah dan pada tahun 2024 diikuti 545 daerah (DIY dan kabupaten/kota di DKI Jakarta tidak melaksanakan pilkada.

Pilkada serentak pada tahun 2020 saat terjadi Covid-19 diikuti 270 daerah dengan pemilih 100.359.152 jiwa yang tersebar pada 298.938 TPS dengan partisipasi pemilih 76,09%. Pilkada serentak ini mencakup 9 gubernur, 224 bupati, dan 37 wali kota.

Khusus mengenai anggaran pilkada serentak 2024 per 16 April 2024 KPU memperoleh anggaran Rp 38.734,027.116. 297. Sebanyak 41 satker belum menerima transfer dana tersebut dan 94 satker sudah ditransfer.
“Pilkada serentak 2024 juga melibatkan 287.578 badan adhoc dengan 273.024 sekretariat, sehingga jumlah total 560.602.

BACA JUGA:  Bawa Uang Rp105 T, 40.000 Yahudi Israel Kabur Keluar Negeri

Jumlah badan adhoc tersebut tersebar pada 7.277 kecamatan mencakup 83.385 desa/kelurahan dengan 36.583 PPK dan 21.831 sekretariat PPK, masing-masing 251.193 PPS dan Sekretariat PPS,” kata Direktur Eksekutif Sindikasi Pemilu dan Demokrasi ini .
Seminar tersebut diakhiri dengan penyerahan piagam dan cenderamata kepada para penyaji materi. (MDA).