Sungguh luar biasa pengalaman bersentuhan dengan praktik budaya yang luhur ini. Kami boleh dikata mendapat pelayanan kelas premium. Selama jadi padekor itu pula, saya terbiasa ngopi. Kopi hitam.
Alasan lainnya, mengapa saya mendaftar di radio, karena saya penggemar berat siaran radio. Radio Sentosa, Telstar, Sonata, Mercurius, dan RRI, merupakan beberapa di antaranya. Dari siaran-siaran radio itu, saya mendapat hiburan beragam lagu kesukaan, mendengar sandiwara radio dan kadang kuis yang dipandu secara kreatif oleh penyiar-penyiar andal. Radio juga menjadi sumber informasi penting yang murah dan cepat, di masa itu.
Kegemaran saya mendengarkan siaran radio ini pula, sehingga saya menjadikan perjanjian iklan di radio sebagai judul skripsi saya, ketika menyelesaikan studi S1 di Fakultas Hukum UNHAS. Selama mengerjakan skripsi itu, sepanjang hari, siaran radio menemani saya mengetik di mesin tik merek Brother, punya seorang teman.
Nah, setelah menyelesaikan kuliah, aktivitas sebagai padekor berlanjut. Bila lagi dapat orderan, kami sering kali nginap di rumah yang punya hajatan. Terkadang kami pulang di sela-sela aktivitas mendekor, hanya untuk mandi dan ganti baju. Hebatnya lagi, kalau nginap, kami tidur di kamar pengantin perempuan, yang sudah pasti berkasur empuk hehehe.
Ya, kamar istimewa yang akan digunakan sebagai “malam pertama” bagi pasangan pengantin, termasuk salah satu yang mesti kami kuasai sebelum hari yang sakral itu tiba. Pasalnya, kamar ini mesti didekor terlebih dahulu, dibuat indah, dan tentus saja romantis.
Dekor kamar pengantin ini berbahan kelambu yang dilipit dengan lipatan yang variatif, agar menghasilkan efek menarik. Lalu di atas kelambu warna putih itu diletakkan bunga-bunga anggrek atau mawar yang kami buat dari kertas krep, dengan aksen batang-batang daun cemara, sehingga terlihat kontras.
Saya menyebut kami karena selama mendekor, saya tidak sendiri. Kalau full team, kami turun berempat terdiri dari saya, Ruslan, Syahrul (Ba’du), dan Hamran. Ruslan ini kakak saya. Sedangkan Syahrul dan Hamran merupakan ponakan saya. Paling sering, hanya saya dan kakak yang mendekor.
Sebelum mendekor, biasanya kami datang melakukan survei untuk melihat apa saja yang akan didekor. Selanjutnya kami membuat daftar belanja, semacam RAB (rencana anggaran belanja) untuk membeli alat dan bahan-bahan yang diperlukan.
Kertas marmer, kertas krep, karton manila, lem, benang godam, gunting, dan cutter, merupakan barang-barang dan benda-benda yang menjadi bagian dari aktivitas kami sebagai padekor.