Bukan tanpa alasan, ini bentuk kepercayaan yang diberikan Pak Rusdin dan aku harus merespons dengan penuh tanggungjawab. Pilihan ada di tanganku, “Ambil kesempatan ini dan memulai petualangan sebagai seorang penulis atau lepas dan akan tetap menjalani hidup dengan kebingungan?”.
Setelah beres aktivitas Kak Rahman, kami langsung bergegas pulang. Sepanjang perjalanan, pikiranku masih dipenuh dengan percakapan dengan Pak Rusdin. Aku belum punya keputusan final.
Sesampai di rumah, aku masih merenung dengan pikiran yang belum kunjung kutemui. Apa keputusan atas langkahku berikutnya. Sempat berpikir tuk meminta solusi orang tua agar dapat pencerahan atas langkahku. Namun kuurungkan niatku itu.
Kali ini kuingin jadikan keberhasilanku dalam bidang apapun itu sebagai kado terbaik buat mereka. Kuambil laptop dari lemari, lalu duduk dan mulai mengetik kata demi kata.
Betul kata Pak Rusdin, kuncinya adalah “memulai”. Kali ini aku sudah siap dengan keputusanku, berpetualang sebagai seorang penulis. Bahkan aku siap bertarung mengalahkan keraguanku sendiri. (*)
Makassar, 1 Agustus 2024