PULAU SEMBILAN SEMBARI PENYULUHAN

Kemudian menyebutkan beberapa spesifik pulau pulau tersebut. Seperti Pulau Larea-rea merupakan pulau yang tidak berpenghuni. Pulai inilah yang biasa dijadikan pulau tempat rekreasi dan tempat berenang bagi warga yang berkunjung di sana. Ada juga pulau dari jauh sangat panjang sehingga disebut pulau terpanjang, yaitu Pulau Batanglampe.

Sedangkan pulau yang kami tempati untuk melakukan penyuluhan termasuk pulau yang kelihatan besar. Dari jauh nampak seperti gunung yang menjulang nan hijau. Pulau ini disebut Burungloe. Pulau Burungloe terletak di Desa Buhung Pitue.

Pulau Sembilan merupakan salah satu kecamatan di Sinjai Utara, yang posisi pulau pulau ini terletak di Teluk Bone, yang terdiri dari empat desa, yaitu: Desa Pulau Harapan (meliputi pulau Kambuno dan Liang-liang), Desa Buhung Pitue (berada di Pulau Burungloe), Desa Padaelo (menjangkau dua pulau juga, pulau Batanglampe dan Kodingare) dan Desa Persatuan (meliputi pulau Larearea, Katindoang dan pulau Kanalo 1 dan Kanalo 2).
Kurang lebih jam menunjukkan pukul 9.15, kapal berlayar menelusuri Teluk Bone dan akhirnya kami bersandar dengan selamat di salah satu Pulau Sembilan yaitu Pulau Burungloe, tepatnya di Desa Buhung Pitue. Istirahat sejenak sambil mencicipi kue yang dihidangkan oleh keluarga Pa Aji Sadar. Narasi dan penjelasan Pa Aji Sadar terkesan sangat fasih mendeskripsi Pulau Sembilan ini karena beliau merupakan pendudukan asli pulau ini.

BACA JUGA:  Dejavu, "Tuhan di Bilik Suara"

Beliau dilahirkan tahun 1963 di Desa Buhung Pitue Pulau Burungloe ini.
Waktu yang sangat terbatas ini kami manfaatkan sesuai tujuan kunjungan ke Pulau Sembilan melakukan penyuluhan. Kami disambut aparat desa Buhung Pitue, bersilaturrahmi dan menyampaikan maksud kedatangan kami. Pimpinan prodi HES yang diwakili oleh Sekretaris Jurusan, Suriadi, SH.,MH., menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai wujud pengabdian kampus di masyarakat. Selain sosialisasi pengenalan prodi juga melakukan penjajakan kerjasama bidang pengembangan Hukum Ekonomi Syariah. Termasuk pendampingan UMKM yang ada di pulau ini terkait pengurusan sertifikasi halal produk yang dihasilkan. Serta layanan konsultasi persoalan muamalah.
Materi penyuluhan dan sosialisasi ini selama setengah hari (Sabtu, 7 September) disampaikan oleh dosen dosen dari prodi HES, antara lain Basyrah Mustari, SH.,MH., Hasbi, SH.,MH., dan didampingi oleh dosen senior prodi HES, Dr. H. Tahir Moloko.

Dan sehari sebelum berangkat ke Pulau Sembilan, Jumat, 6 September sudah dilakukan penyuluhan di Masjid Jami Kelurahan Lappa yang disampaikan oleh H. Ismail Hannanong, Lc.,M.Ag., yang juga salah seorang dosen prodi HES Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar.