”Penciptaan lapangan kerja akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja yang kemudian akan diterjemahkan menjadi peningkatan daya beli. Nah, ini yang belum terjadi. Jadi, paket stimulus ekonomi yang sudah ada sebetulnya mampu mendorong belanja masyarakat, tetapi temporer, isu strukturalnya ini yang memang belum tertangani,” ujarnya.
Riefky menambahkan, stimulus yang diberikan tidak akan cukup mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Meski memicu daya beli, tanpa pembenahan struktural, pertumbuhan ekonomi masih akan berada di bawah 5%.
*Penutup*
Dalam bidang ekonomi, stimulus ekonomi adalah kebijakan atau tindakan yang diambil oleh pemerintah atau lembaga ekonomi untuk meningkatkan aktivitas ekonomi, terutama dalam situasi resesi atau perlambatan ekonomi. Stimulus ekonomi dapat berupa kebijakan moneter atau fiskal yang bertujuan untuk meningkatkan permintaan agregat, investasi, dan konsumsi.
Ada pun tujuan stimulus ekonomi:
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi: Stimulus ekonomi bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi resesi.
2. Meningkatkan lapangan kerja: Stimulus ekonomi dapat membantu meningkatkan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
3. Meningkatkan konsumsi: Stimulus ekonomi dapat membantu meningkatkan konsumsi dan permintaan agregat.
Sedangkan jenis stimulus ekonomi dapat berupa:
1. Kebijakan moneter: Bank sentral dapat menurunkan suku bunga atau meningkatkan jumlah uang beredar untuk meningkatkan investasi dan konsumsi.
2. Kebijakan fiskal: Pemerintah dapat meningkatkan pengeluaran atau mengurangi pajak untuk meningkatkan permintaan agregat dan investasi.
3. Paket stimulus: Pemerintah dapat mengeluarkan paket stimulus yang mencakup berbagai kebijakan, seperti peningkatan pengeluaran infrastruktur, pengurangan pajak, dan bantuan sosial.
Dengan demikian, stimulus ekonomi adalah kebijakan atau tindakan yang diambil untuk meningkatkan aktivitas ekonomi dan mengurangi resesi atau perlambatan ekonomi.
#Akuair-Ampenan, 08-06-2025