MENJADI PENONTON HIDUP ORANG LAIN : (Nasehat buat kaum milenial)

Oleh Aslam Katutu

NusantaraInsight, Makassar — Di era digital ini, kita bisa tahu kehidupan banyak orang hanya lewat satu sentuhan jari. Scroll media sosial, kita bisa melihat siapa yang baru saja liburan ke luar negeri, siapa yang berhasil lulus S2 di luar kota, siapa yang buka bisnis dan viral, siapa yang tunangan, menikah, punya anak. Siapa yang jalan-jalan di luar negeri, postingan ikut kajian subuh di masjid—semua tersaji rapi di layar.

Lalu tanpa sadar, kita jadi penonton. Duduk diam, terpaku, terkagum, lalu mulai membandingkan. “Wah, enak banget hidupnya.” “Kok aku masih di sini-sini aja, ya?” “Kayaknya semua orang udah melangkah jauh, sementara aku cuma jadi pengamat.”

Berhentilah jadi penonton hidup orang lain. Hidupmu terlalu berharga untuk hanya jadi saksi atas pencapaian orang lain tanpa menciptakan ceritamu sendiri. Kamu punya waktu yang sama, punya kesempatan yang sama besar untuk bergerak dan membuat sesuatu yang berarti.

Kita sering lupa bahwa apa yang terlihat di permukaan hanyalah sebagian kecil dari kenyataan. Kamu tidak tahu perjuangan di balik foto senyum itu. Kamu tidak tahu berapa kali seseorang jatuh sebelum berhasil. Belum lagi kalau yang diposting tidak sesuai dengan kenyataan, alias kita tertipu. Tapi yang kamu tahu, kamu punya kendali atas hidupmu sendiri. Dan itu sudah cukup untuk mulai menciptakan kisahmu sendiri, daripada hanya menonton kisah orang lain.

BACA JUGA:  MEMPERKUAT POTENSI GEN Z DENGAN WISDOM JADUL

Menjadi penonton memang nyaman. Tidak ada risiko, tidak ada kegagalan, tidak perlu keluar dari zona aman. Tapi kenyamanan itu datang dengan harga: stagnasi. Kamu tidak bertumbuh, tidak belajar, tidak berkembang. Kamu hanya menyaksikan—sementara waktu terus berjalan.

Bangkitlah dari kursi penonton itu. Hidupmu bukan film yang sedang diputar oleh orang lain. Kamu adalah pemeran utamanya. Kamu yang menentukan ke mana cerita ini akan berjalan. Dan kamu tidak perlu menunggu sempurna dulu untuk mulai melangkah. Tidak perlu menunggu semua siap, semua jelas. Karena kejelasan justru datang saat kamu mulai bergerak.

Mungkin kamu merasa tidak tahu harus mulai dari mana. Itu wajar. Tapi jangan biarkan ketidaktahuan itu membuatmu diam. Coba hal baru. Belajar sesuatu yang berbeda. Gagal? Tidak apa-apa. Setidaknya kamu sedang hidup. Setidaknya kamu bukan hanya diam di tempat sambil menonton hidup orang lain terus berputar.

Hidup bukan soal siapa yang paling menarik dilihat, tapi siapa yang paling berani menjalani. Kamu tidak dilahirkan untuk jadi penonton. Kamu diciptakan untuk berkarya, untuk bermimpi, dan untuk berusaha mewujudkannya. Jadi berhentilah mengagumi dari kejauhan. Jadilah seseorang yang juga pantas dikagumi karena keberanianmu untuk memulai.