APBN Defisit Lagi!

Sementara pembiayaan non-utang tercatat sebesar Rp 24,5 triliun, sehingga realisasi pembiayaan anggaran hingga akhir Mei 2025 mencapai Rp 324,8 triliun atau 52,7% dari target APBN Rp 616,2 triliun.

Penutup

Berikut adalah tinjauan Kya Dewi Davina (berita.satu.com 17 Maret 2025) terkait defisit anggaran.

Dalam konteks kebijakan, defisit anggaran sering kali digunakan sebagai langkah fiskal ekspansif untuk memberikan memberikan stimulus pada perekonomian, terutama saat negara menghadapi resesi atau perlambatan ekonomi.

Defisit anggaran dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan metode perhitungan dan tujuan analisisnya:

•Defisit konvensional: Selisih antara total belanja dan total pendapatan, termasuk hibah.
•Defisit primer: Selisih antara belanja pemerintah di luar pembayaran bunga utang dengan total pendapatan.
•Defisit moneter: Memperhitungkan pengeluaran pemerintah di luar pembayaran pokok utang dan penerimaan utang.

Pengelompokan ini penting untuk memahami dampak spesifik dari defisit terhadap perekonomian dan pengelolaan fiskal negara.

Defisit anggaran memiliki dampak yang kompleks terhadap perekonomian dan masyarakat. Berikut adalah empat dampak utama:

1. Meningkatkan utang negara
Defisit anggaran sering kali dibiayai melalui penerbitan utang, baik dalam negeri maupun luar negeri. Peningkatan utang ini menyebabkan beban pembayaran bunga yang tinggi, sehingga mengurangi alokasi anggaran untuk sektor produktif seperti pendidikan dan kesehatan.

BACA JUGA:  Paket Stimulus Pertumbuhan

2. Meningkatkan inflasi
Defisit anggaran yang dibiayai dengan pencetakan uang baru dapat meningkatkan jumlah uang beredar, yang berpotensi memicu inflasi. Inflasi yang tinggi mengurangi daya beli masyarakat dan menekan konsumsi domestik.

3. Menurunkan nilai tukar rupiah
Defisit anggaran dapat menurunkan nilai tukar rupiah karena investor kehilangan kepercayaan terhadap stabilitas fiskal negara. Penurunan nilai tukar membuat barang impor lebih mahal, sehingga memicu inflasi impor.

4. Crowding out investasi
Defisit anggaran yang tinggi dapat mengurangi investasi swasta melalui mekanisme crowding out. Ketika pemerintah meningkatkan pembiayaan melalui utang, suku bunga cenderung naik, sehingga investasi swasta menjadi kurang kompetitif.

Pengelolaan defisit anggaran (APBN) yang bijak sangat penting agar dampak negatif dapat diminimalkan dan perekonomian tetap stabil.

#Akuair-Ampenan, 23-06-2025