Mutiara Anak

Kata-kata bijak ini terus bertransformasi dari hanya sepenggal kalimat menjadi pesan-pesan yang saya gunakan untuk berbagai keperluan. Ketika Lembaga Investigasi Studi Advokasi Media dan Anak (LISaN) yang saya dirikan membuat majalah GaLANG, kutipan kata-kata bijak itu juga digunakan. Majalah yang perwajahannya dikerjakan oleh Maysir Yulanwar ini, diterbitkan atas dukungan Plan Indonesia.

Begitupun saat kami melakukan kegiatan lomba menulis surat, puisi dan menggambar bagi anak-anak korban kerusuhan Ambon, kata-kata bijak dari Rizzini dipakai sebagai kutipan poster yang didesain oleh sahabat saya, Embong Salampesi. Rizzini mengatakan: “Anak-anak adalah awal dari sebuah peradaban. Kemusnahan/kerusakan anak-anak adalah awal kemusnahan sebuah peradaban.

Kegiatan lomba ini merupakan kerjasama LISaN dan TAPAK (Tim Advokasi Penyelesaian Kasus) Ambon. TAPAK Ambon itu merupakan gabungan NGO pro demokrasi dan HAM, beralamat di Mampang Prapatan XI, Jakarta Selatan. Sekretrariat TAPAK Ambon berada di International NGO Forum on Indonesian Development (INFID). INFID sendiri, jadi salah satu anggota TAPAK Ambon.

Kata-kata bijak itu terus bermetamorfosis, dipadu-padankan dengan tulisan-tulisan yang saya buat dalam bentuk opini, esai, atau untuk keperluan buku. Ia semacam roh yang terus hidup dan beranak-pinak dalam tulisan-tulisan saya. Namun seperti juga mutiara, kutipan sarat makna filosofis-reflektif itu, akan lebih terlihat kilaunya bila rajin diasah dan diasuh lewat tulisan-tulisan. (*)

BACA JUGA:  MIWF 2024: Keseruan Bersama Teman Bus, Berbagi Nostalgia, Bernyanyi Menikmati Makassar

Gowa, 22 Juli 2023