Dia lalu memberi tips praktis menulis. Itu pun dengan catatan bahwa mereka bisa punya cara dan proses kreatif yang berbeda. Dikatakan, manfaatkan semua indra kita dan tulis apa yang pertama kali dirasakan. Gunakan metafora, pengandaian, atau perbandingan. Menulis seperti orang story telling, dengan memindahkan mulut ke tangan, apa yang mau disampaikan.
Tulisan kita yang bertutur dan logis itu, mesti bisa menjawab “mengapa” dan “bagaimana” karena di sanalah kejelasannya. Untuk itu, seorang penulis perlu melakukan riset, harus kuat data dan detail. Deskripsikan tempat untuk membantu orang mengenali lokasi yang kita tulis. Tampilkan kisah atau cerita bagian per bagian seperti potongan-potongan gambar film.
“Jangan malu bertanya. Sebab, bertanya bisa jadi bagian dari wawancara, atau upaya pengumpulan informasi, juga konfirmasi, demi akurasi tulisan kita,” imbuhnya. (*)