Mengenang Abdi Tunggal “Assist”-nya Gol Lahir di Menit Pertama

Abdi Tunggal
Abdi Tunggal (3 dari kanan)

Oleh M.Dahlan Abubakar

NusantaraInsight, Makassar — Tanggal 21 September 1979, final Jusuf Cup VIII di Stadion Mattoanging Ujungpandang. Juara Jusuf Cup VII Persib Bandung berhadapan dengan tuan rumah PSM yang pada pertandingan pertama tahun 1978 sempat menang 2-0 atas Persib, namun harus puas menduduki tempat ketiga setelah menang 2-0 atas PSMS Medan di ujung turnamen.

Partai final Jusuf Cup VIII memang terasa panas. Sebab mempertemukan sang juara bertahan dengan tuan rumah yang sudah delapan tahun tidak pernah meraih juara. PSM berturut-turut meraih juara turnamen ini tahun 1964 dan 1967, Jusuf Cup I dan II, saat PSM masih jaya-jayanya setelah meraih juara Perserikatan 1964/1965.

Partai final 1979, PSM menempati lapangan sebelah Selatan, Persib di sebelah utara. Udara panas persaingan memperebutkan trofi Jusuf Cup ini membara. Apalagi “diprovokasi” oleh Harian “Pedoman Rakyat” yang kerap memanaskan suhu pertandingan lewat berita-berita awal yang berisi komentar beragam pihak yang gila bola. Berita menjelang pertandingan puncak pada masa itu tidak kalah panasnya dengan partai final itu sendiri.

BACA JUGA:  Kalahkan Hungaria Jerman Tim Pertama ke Babak Kedua

Johny Kamban dengan gagah berdiri di bawah mistar PSM. Siap mempertahankan dengan berbagai cara agar jalanya tidak bergetar. Di bawah mistar tim Maung Bandung berdiri Sobur, salah seorang penjaga gawang legendaris Persib. Dia pun sama dengan Kamban. Tidak ingin gawangnya jebol. Dia ingin mempertahankan gelar yang diraihnya tahun 1978.

Bola diletakkan di titik tengah. PSM agaknya memilih bola, Persib memilih tempat di utara. Mungkin sudah merasakan arah angin yang bertiup di Mattoanging malam itu kencang dari utara.

Kaki Anwar Ramang siap melesatkan si kulit bundar begitu sempritan “kick off” pertandingan ‘menjerit” ke seluruh stadion yang dibangun tahun 1957 tu dan kini tinggal kenangan dan jadi hutan kota. Belasan ribu penonton menanti dengan harap-harap cemas pertandingan partai final dua tim musuh bebuyutan ini.

Di kanan luar, berdiri Abdi Tunggal yang siap “mengambil langkah seribu” begitu sempritan pengadil lapangan hijau berbunyi. Benar juga, Abdi Tunggal melesat bagaikan kijang menyerbu daerah poertahanan Persib. Di tengah lapangan Anwar Ramang melalui ekor matanya melihat posisi Abdi yang berlari kencang. Dia memberikan bola lambung. Pemain belakang Persib belum siap benar, menghadapi serangan kejut PSM ini.

BACA JUGA:  Presiden yang Gemar Membaca

Abdi Tunggal yang tidak terkejar oleh pemain lawan menguasai si kulit bundar. Sejenak dia melirik posisi Anwar Ramang yang merangsek ke depan gawang lawan. Dari pinggir lapangan, Abdi mengirim bola lambung, tepat jatuh di depan Anwar Ramang yang tidak terjaga. Anwar Ramang yang terkenal dengan tendangan gledeknya tidak terlalu sulit menaklukkan Sobur, 1-0. Saya menengok arloji di tangan kiri, gol “assist” dari Abdi Tunggal itu lahir ketika pertandingan belum cukup satu menit.