Menurut Daeng Sangnging, seluruh biaya pengobatan suaminya ditanggung oleh Ibu drg Ayunsri Harahap, istri Gubernur Sulawesi Selatan yang, kala itu, merupakan Kepala Rumah Sakit Dadi.
Setelah itu beliau keluar rumah sakit tapi tetap menjalani perawatan di rumahnya, hingga kabar duka itupun tiba.
Pada Kamis, 23 Mei 2013, sekira pukul 06.30 Wita, sang legenda lagu-lagu daerah Sulawesi Selatan, Iwan Tompo Daeng Liwang, berpulang ke rahmatullah di pelukan istri tercintanya, Daeng Sangnging.
Menurut Wandi, Iwan Tompo memang selalu mengimpi-impikan peristiwa indah itu. Kelak, apabila tiba ajalnya, beliau ingin menutup mata selama-lamanya dalam pelukan hangat istrinya.
“Sangnging, erokka sallang punna ammoterang sambil nurakaka’, andi’” (Sangnging, saya ingin kelak meninggal di pelukanmu, Dinda)
Kata-kata itu selalu diucapkan Iwan kepada sang istri. Terutama ketika penyakit mulai menggerogoti tubuhnya. Begitu dirinya mulai sakit-sakitan, beliau menyadari bahwa usianya tak lama lagi.
“Tena tojeng lilianna, punna anjayya mo akkio….”
Tak ada yang dapat menghalangi, jika Tuhan telah memanggil, begitu tulisnya dalam salah satu lirik lagunya.
Lagu semerdu apapun akan berakhir. Pertunjukan di penghujung pentasnya. Artis dengan segala atribut selebritasnya itu kini tinggal kenangan.
Iwan dimakamkan di Perkuburan Keluarga Biring Romang, Kassi, Antang, perbatasan Makassar-Kabupaten Gowa. (*)
*) Dikembangkan dari Kata Pengantar Editor Buku “Iwan Tompo, Maestro Lagu Makassar”, penulis Wandi Daeng Kulle dan Rusdin Tompo, penerbit Pustaka Sawerigading, Makassar, 2017