Sabar ibu-ibu mau mi diapa, mau marah, kepada siapa kita marah, mau menuntut ganti rugi kepada siapa kita sampaikan tuntutan itu? semoga yang berwewenang mendengar keluhan ta’ semua dan terketuk pintu hatinya lewat do’a yang kita panjatkan, hanya kepada Allah kita minta solusi dan minta petunjuk. Kata saya pada ibu-ibu.
Jadi bagaimana mi dicukupkan saja belajar kita malam ini? Tanya saya pada ibu-ibu untuk memastikan apakah ibu-ibu menyerah dengan kondisi ini? Jangan pak kita lanjut saja masing-masing menggunakan senter HP sebagai penerang, sahut ibu-ibu mencegah tawaran saya untuk mencukupkan waktu belajar karena gelap. Masya Allah semoga setitik cahaya dari mata HP ini menjadi saksi dihadapan Allah kelak di yaumil akhir juga insya Allah kesungguhan kita semua belajar Al-Qur’an dalam kondisi gelap ini kelak Al-qur’an datang membawa cahaya menerangi alam kubur kita semua “Tiada penolong yang lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat daripada Al-Qur’an. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.”~Hadits
Sesekali, cahaya senter dari ponsel di tangan ibu-ibu mengarah keatas plafon, ke dinding rumah, ke sesama temannya, ibu-ibu yang menamakan dirinya ibu-ibu Rempong ini antusias dan penuh semangat dengan berbekal cahaya senter HP membaca ayat demi ayat dari kita suci yang diturun kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui malaikat jibril di gua hira diatas Jabal Nur atau biasa orang menyebutnya “gunung cahaya” Salah satu area bersejarah di Jabal Nur yaitu Gua Hira. ibu-ibu Rempong ini terus melantunkan ayat suci dari balik gelap matanya mengintip mengikuti arah cahaya bergeser mengikuti huruf demi huruf yang dibaca. Insya Allah tangan yang memegang HP menuntun cahaya dari mata HP akan bersaksi dihapan Allah kelak di hari kiamat : “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” ~QS Yasin ayat 65
Demikan juga dijelaskan dalam Qur’an surat An Nur bahwa : “Pada hari, (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang terlebih dahulu mereka kerjakan.” ~QS An Nur ayat 24
Tidak ada alasan bagi jiwa untuk berhenti belajar, bahkan ketika hanya senter HP yang menjadi teman setia di kala listrik padam. Ruang tamu rumah milik pak Mustakim dan Ibu Ismi menjadi penuh dengan kehadiran ilmu, terang di tengah kegelapan, seakan-akan sebuah perjalanan spiritual di alam kubur yang hanya dapat diterangi oleh cahaya ilmu dan amal. “Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu,”~ Hadits.
Demikian pula kata orang bijak : “Belajar dari kemarin, hidup untuk sekarang, berharap untuk besok. Hal yang paling penting adalah jangan berhenti bertanya.”~ Kata Bijak







br






