Oleh: Suriana Binti Ardi, S.Si (Guru & Aktivis Dakwah SWI)
NusantaraInsight, Makassar — Teknologi merupakan alat-alat yang dibuat oleh manusia untuk membantu dan mempermudah pekerjaan manusia dalam melakukan beberapa hal. Dengan teknologi, semua aktivitas manusia akan terbantu dan terasa lebih mudah. Melihat dari perkembangan teknologi sekarang ini, perkembangan teknologi telah berpengaruh bagi kehidupan anak. Dampak perkembangan teknologi mampu mengubah secara revolusioner dalam pengumpulan dan penyebaran informasi maupun berkomunikasi bagi masyarakat dunia. Perkembangan teknologi sangat memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan anak, terutama anak usia dini. Tidak jarang anak usia dini sudah mampu menggunakan teknologi dan banyak orang tua yang mengkhawatirkan pengaruh tekonologi terhadap anak usia dini.

Salah satu aplikasi yang sangat berdampak besar bagi dunia anak hari ini adalah maraknya aplikasi game online, yang banyak memberikan contoh negatif di dalamnya. Game online adalah game elektronik dan visual yang menggunakan teknologi media visual elektronik dan dimainkan melalui jaringan Internet. Di era globalisasi, banyak game menjadi mudah diakses dari ponsel. Terutama untuk anak-anak. Bermain game online sangat menyenangkan bagi sebagian besar anak-anak. Tidak perlu beranjak dari tempat duduk, lelah, berkeringat, atau khawatir cedera. Dengan bermain game online, anda juga bisa merasakan dunia yang berbeda. Berbeda dengan permainan tradisional yang membutuhkan tenaga tubuh. Game online hanya membutuhkan kemampuan berpikir dan kelincahan jari-jemari.
Perkembangan game online berkembang sangat pesat di Indonesia, dengan munculnya berbagai macam permainan dengan harga terjangkau yang mudah diakses oleh anak sekolah dan remaja. Banyak orang tua yang suka memberikan gadget kepada anaknya agar bisa tenang. Anak-anak juga dapat mengakses situs game dengan mudah dan bahkan mengunduh game yang tidak sesuai usia, termasuk game online kekerasan atau pornografi. Hal tersebut adalah tindakan salah yang seharusnya tidak dilakukan para orangtua.
Akibatnya banyak bermunculan masalah terhadap anak, mulai dari kecanduan yang berujung gangguan kesehatan, sampai kepada pembunuhan seperti yang terjadi pada Marcel seorang anak SD di Sambas Kalimantan Barat, “Marcel dibunuh oleh temannya berinisial AW lantaran sakit hati karena pembelian akun tak kunjung di bayar oleh Marcel”. (Sumber: Tv One News).