Dr. Muhammad Yusran : Guru Teknologi dan Penggerak Inovasi

NusantaraInsight, Bulukumba — Dr. Muhammad Yusran Yusuf (panggilan akrab Yusran) memang bukan nama asing dalam dunia pendidikan Teknologi Informasi di Sulawesi Selatan.

Ia memulai pengabdiannya sebagai Ketua Program Keahlian TKJ di SMK Pepabri Bulukumba (2009–2016).

Di sanalah ia merintis berbagai aplikasi teknologi, tak hanya untuk sekolah tetapi juga untuk kebutuhan masyarakat desa.

Pengalaman berharga ini menjadi fondasi kuat baginya untuk terus tumbuh sebagai pendidik inovatif.

Kini, ia menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 15 Bulukumba, dengan pangkat IV.a dalam karier ASN PNS.

Dr. Yusran lolos seleksi CPNS guru TIK dan bertugas di SMAN 2 Bulukumba, namun tetap menjadi ketua program keahlian TKJ di Pepabri hingga 2017.

Di tahun 2013, Yusran mendirikan komunitas kejuruan bernama HACKER-82 Community yang saat peresmiannya, dibuat pameran IT dengan menampilkan produk Anti Virus dan sebuah PC yang dirakit berbahan kayu.

Pengalamannya membina program kejuruan membuat ia menjadi salah satu pionir eksistensi Jurusan TKJ di SMKN 3 Bulukumba.

BACA JUGA:  Fiam Mustamin, Jakarta, dan Perfilman Nasional

Kini, di sekolah barunya (SMAN 15), Yusran masih aktif mengembangkan literasi digital, ia mendirikan eskul IT School disana.

Di luar tugas dinas, jiwa pengabdian Dr. Yusran meluas ke berbagai organisasi.

Ia adalah Ketua Ranting PGRI SMAN 15 Bulukumba (2021–2025), pengurus MGMP TIK dan IGI, serta Koordinator Guru Penggerak Angkatan 11 Kabupaten Bulukumba.

Ia turut serta dalam program unggulan “Satu Sekolah Satu Programmer” Disdik Sulsel, dan membina dua komunitas teknologi sekolah : Hacker-82 Community serta IT School, membuktikan komitmennya pada pengembangan talenta muda.

Hal ini menegaskan perannya sebagai fasilitator perubahan dalam komunitas pendidikan lokal.

Dr. Yusran merupakan seorang guru profesional mata pelajaran Informatika yang telah mengantongi sertifikat pendidik, dedikasinya pada bidang ini telah diakui secara nasional.

Ia adalah salah satu dari hanya 250 orang terpilih (dari lebih dari 8.000 pendaftar basic IT dan 1.000 pendaftar non-IT se-Indonesia) yang menjadi fasilitator Bimtek Informatika Kemendikbudristek di Jakarta pada tahun 2023, sebuah pencapaian yang luar biasa, mengingat ketatnya seleksi.

BACA JUGA:  Sepertinya ada Lagi Maksud Terselubung

Keahliannya kembali diakui pada tahun 2024, di mana ia terpilih lagi untuk Bimtek Perubahan Informatika, dengan peminat yang lebih banyak dan jumlah peserta yang lolos kurang dari 230 orang.

Tak hanya itu, Dr. Yusran juga memiliki serangkaian sertifikasi pendukung kompetensi diri, baik dari dalam maupun luar negeri, yang semakin memperkuat posisinya sebagai pakar. Beberapa di antaranya meliputi: