CIVIL SOCIETY BARU BERNAMA OJOL

-000-

Di balik hiruk pikuk mesin motor dan layar smartphone, komunitas ojol menghidupkan kembali nilai kuno bangsa: gotong royong.

Gotong royong bukan lagi hanya membersihkan selokan kampung atau mendirikan rumah tetangga. Ia kini hadir di jalanan protokol Jakarta, dalam bentuk lautan jaket hijau yang mengawal satu jenazah.

Di era ketika masyarakat semakin individualis, ketika relasi sosial makin tergantikan oleh algoritma, komunitas ojol menunjukkan bahwa solidaritas masih mungkin hidup.

Bahkan, solidaritas bisa tumbuh justru di tengah sistem digital yang awalnya hanya dirancang untuk transaksi ekonomi.

Filosofinya jelas: teknologi boleh mengubah cara kita bekerja, tetapi tidak bisa memadamkan kebutuhan manusia untuk saling menjaga.

Dari jalanan macet yang bising, lahir wajah civil society baru—lebih cair, lebih digital, tetapi tetap berakar pada nilai paling tua: kebersamaan.

Jenazah AK kini sudah dimakamkan. Tanah merah menutup tubuhnya. Namun kisahnya tidak berhenti di liang lahat.

Di jalan raya, ribuan ojol yang mengiringinya telah menorehkan bab baru dalam sejarah civil society Indonesia.

BACA JUGA:  BUDAYA MEMBACA, MEMBACA BUDAYA: MENGEJA ZAMAN?

Mereka menunjukkan bahwa komunitas pekerja digital bisa melahirkan solidaritas analog yang luar biasa.

Mereka membuktikan bahwa dari aplikasi yang awalnya hanya menghubungkan pengemudi dan pelanggan, bisa lahir komunitas yang menghubungkan manusia dengan manusia—dalam suka, duka, dan perjuangan.

Civil society baru bernama ojol telah lahir.

Dan mungkin, di masa depan, mereka salah satu pilar penting yang akan menjaga agar demokrasi Indonesia tetap bernyawa.***

Jakarta, 29 Agustus 2025

Referensi

• Manuel Castells, Networks of Outrage and Hope: Social Movements in the Internet Age, Polity Press, 2015.

• Juliet Schor, After the Gig: How the Sharing Economy Got Hijacked and How to Win It Back, University of California Press, 2020.

-000-

Ratusan esai Denny JA soal filsafat hidup, political economy, sastra, agama dan spiritualitas, politik demokrasi, sejarah, positive psychology, catatan perjalanan, review buku, film dan lagu, bisa dilihat di FaceBook Denny JA’s World

https://www.facebook.com/share/p/19QNfuWZuk/?mibextid=wwXIfr

br
br