Bonus Demografi: Peluang dan Tantangan Bagi Pemuda Indonesia

Almuhaimin: Bonus demografi
Penulis: Almuhaimin

Jika kita menganalisa lebih jauh bahwa yang terjadi di lapangan saat ini, beberapa generasi muda cenderung untuk merebahkan diri dan menikmati masa mudanya dengan santai di bawah kasih sayang, masa muda mungkin adalah masa untuk menghargai kehidupan, biasanya sebuah keberhasilan dan sebuah kegagalan dengan memulai suatu pekerjaan dan menjadi bagian dari perubahan suatu negara bila mereka memiliki peran kontribusi untuk negara, karna sejatinya pemuda adalah sebagai pelopor dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan negara.

Kependudukan unggul terjadi bila struktur penduduk dengan jumlah kelompok usia produktif (15-64 tahun) sangat besar, sedangkan penduduk muda sangat sedikit dan penduduk lanjut usia tidak begitu besar. Hal ini akan membawa angin segar, dimana Indonesia akan mendapatkan manfaat ekonomi dari penurunan rasio ketergantungan sebagai hasil dari proses jangka panjang penurunan angka kematian bayi dan anak. Namun pertumbuhan penduduk tidak akan bermanfaat jika tidak dipersiapkan dengan baik, misalnya dengan meningkatkan kualitas personel dan membuka lapangan kerja yang sesuai dengan kualitas sumber daya manusia tersebut.

BACA JUGA:  Mewaspadai "Anjing Neraka"

Pada saat yang sama, bonus demografi Indonesia berpeluang besar untuk meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi, dimana pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan kualitas baik sehingga mendorong kesejahteraan bangsa.

Kebutuhan generasi muda saat ini adalah mengambil langkah bijak, menetapkan arah yang baik dan fokus pada tujuan dan sasaran. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan yang dirasakan pada beberapa dekade mendatang.
Peluang dan tantangan bonus demografi ibarat pedang bermata dua, di satu sisi menjadi potensi apabila mampu mengambil peluang-peluangnya dan di sisi akan menjadi boomerang yaitu beban apabila pemerintah tidak siap dengan sumber daya manusianya. Bagaimana bonus demografi bisa menjadi potensi ataupun bencana bila disia-siakan tanpa mengambil peran didalamnya.
Berbicara mengenai peluang, pemerintah tahu bagaimana memanfaatkan pertumbuhan demografi.

Ada beberapa faktor yang membuat pertumbuhan demografi menjadi optimis sehingga pemerintahan Joko Widodo memasukkan pertumbuhan demografi ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Termasuk kerangka implementasi di masa depan. Hal ini menunjukkan bahwa fenomena bonus demografi diakui dan mendapat perhatian dari pihak pemerintah.

BACA JUGA:  Rahman Rumaday Mahasiswa Penjelajah Kampus Akhirnya Wisuda Juga

Salah satu upaya pemerintah dalam menghadapi bonus demografi ini adalah dengan mendistribusikan pendidikan dasar secara merata kepada seluruh masyarakat Indonesia dengan memberikan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sebesar 1,3 triliun. Pemerataan akses terhadap pendidikan dasar, khususnya di daerah terpencil dan tertinggal, secara tidak langsung meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Selain akses pendidikan dasar bagi masyarakat kurang mampu, pentingnya pendidikan masyarakat menjadi isu penting di era peningkatan demografi ini.