NusantaraInsight, Gaza — Memasuki hari ke-18 pasca serangan Hamas pada Sabtu 7 Oktober 2023 lalu, Zionis Israel semakin meningkatkan serangannya melalui udara dan serangan roket ke Gaza.
Terbaru, seperti dilaporkan oleh Reuters, warga Palestina berhamburan usai serangan udara Israel menghantam sebuah rumah di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, Selasa (24/10/2023).
Hingga memasuki hari ke-18, serangan udara yang terus dilancarkan oleh Israel di wilayah Gaza terus mengakibatkan penderitaan yang mendalam bagi warga Palestina.
Serangan Israel makin menggila di Gaza, wilayah kantong Palestina yang dikuasai Hamas. Lebih dari 700 warga tewas dalam serangan udara, yang dilancarkan dalam 24 jam.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 704 orang tewas. Juru bicara kementerian Ashraf Al-Qidra mengatakan ini adalah jumlah kematian tertinggi dalam sehari, di dua minggu pemboman Israel.
“Ribuan keluarga langsung mengungsi. Hanya penuh puing dan puing di mana-mana,” kata seorang jurnalis Al-Jazeera, Youmna ElSayed melaporkan dari Gaza, dikutip Rabu pagi (25/10/2023).
“Anda bisa mendengar suara drone dan jet Israel di langit. Semua orang mengatakan, semua orang merasa bahwa tidak ada lagi tempat yang aman di Jalur Gaza,” tambahnya.
Israel sendiri mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya menyerang lebih dari 400 target Hamas. Israel mengklaim membunuh puluhan milisi dari kelompok itu.
Dalam serangan itu, Pemerintah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pun mengklaim tiga wakil komandan Hamas tewas. Sebelumnya, Israel berujar tak akan berhenti sampai menghancurkan Hamas.
Sementara itu, para saksi mengatakan serangan udara tersebut menghantam bangunan tempat tinggal. Beberapa di antaranya berada di Gaza selatan, tempat di mana Israel meminta warga sipil untuk berlindung.