Tapi semakin jauh melangkah, kian sepi juga temuan kami. Tak ada lagi tenant yang seperti tadi. Yang dengan sederhana menjual sesuatu bukan hanya untuk keuntungan, melainkan juga untuk kebaikan.
Kami terus berjalan, menyelisik setiap sudut. Namun hasilnya nihil. Rasanya mulai pusing memikirkan, mau menulis apa dengan modal wawancara yang tak sampai empat menit.
Akhirnya, kami pun memutuskan kembali ke lokasi pelatihan, sambil berharap masih ada kisah lain yang bisa diselamatkan dari hari itu. Ternyata yang selamat itu, kisah yang saya tulis ini. (*).


br






br






