NusantaraInsight, Makassar — Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan hari Janda Internasional yang jatuh pada tanggal 23 Juni setiap tahunnya menjadi harapan Rahman Rumaday selaku Dewan Pembina Janda Inspiratif (FORJI) agar mereka dapat menjadi inspirasi dan inisiator bagi kaum hawa
Ini disampaikan melalui wawancara sambungan WhastApp, Jumat (23/6/2023).
Rahman Rumaday yang saat ini berada di Bogor menjelaskan bahwa memperingati hari Janda Internasional degan tujuan bagaimana menghormati peran dan kontribusi luar biasa para janda momen ini hadir untuk memberikan kesempatan untuk mengakui tantangan yang dihadapi oleh janda, serta untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu yang terkait dengan kehidupan mereka.
Rahman Rumaday merupakan seorang anak muda inspiratif yang dipercaya sebagai Dewan Pembina Janda Inspiratif (FORJI), berbagi harapannya tentang masa depan para janda.
Maman demikian biasa ia disapa, dikenal karena upayanya dalam memberikan dukungan dan advokasi kepada janda memiliki pengalaman yang luas dalam memperjuangkan hak-hak mereka.
Dalam wawancara eksklusif dengan Dewan Pembina Forji itu ia menekankan pentingnya mendorong inklusi sosial dan ekonomi bagi para janda. Menurutnya para janda sering kali menghadapi tekanan dan stigmatisasi dalam masyarakat yang dapat menghambat kemajuan mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Ia juga mengungkapkan keinginannya untuk melihat adanya langkah-langkah yang lebih konkret dari pemerintah dan masyarakat dalam memberikan dukungan kepada para janda karena bagaimanapun pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan akses mereka terhadap peluang ekonomi selain itu, ia juga menekan perlunya program kesejahteraan sosial yang kuat untuk memberikan perlindungan finansial bagi para janda yang membutuhkan.
Dalam usahanya untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh janda, Rahman Rumaday juga mengajak masyarakat untuk mengubah persepsi dan sikap mereka terhadap para janda ia menggarisbawahi pentingnya memperlakukan mereka dengan rasa hormat dan memahami bahwa status janda bukanlah suatu kelemahan, tetapi merupakan bentuk kekuatan dan ketahanan.
“Status janda bukanlah pilihan namun ini merupakan takdir karena saya yakin tidak ada perempuan manapun yang menikah lalu ingin memilih menjadi janda,” tegas pria yang identik dengan kacamata tebal itu.
Forum Janda Inspiratif (FORJI) hadir sebagai wadah dalam berupaya memberikan tempat bagi para janda untuk saling berbagi pengalaman, mendapatkan dukungan emosional, dan memperluas jaringan sosial mereka.