NUANSA ‘IDEOLOGIS’ PUISI UNTUK PALESTINA

Puisi untuk Palestina
Diskusi buku Puisi untuk Palestina

Solidaritas atas jihad bangsa Palestina dalam ragam bentuknya, dari seluruh bangsa-bangsa muslim, juga adalah refleksi dari ‘jalan jihad’ itu sendiri. Termasuk, ketika para penyair yang menyumbang tulisan puisi-puisi mereka dalam buku Puisi Untuk Palestina, bolehlah dikatakan, mereka sedang menempuh ‘jalan jihad’ melalui sastra, khususnya dalam bahasa puitik.

Jika jihad, dimaknai secara umum sebagai jalan perang pisik, maka jalan jihad dalam sastra adalah perang ‘ideologi’. Gagasan, keyakinan, prinsip-prinsip, ide dan harapan ideal (kaum muslim), menjadi muatan isi dalam ungkapan puitik, dalam rangka motif: ‘pembebasan’ Palestina.
Membayangkan: seluruh simbol, tanda dan huruf kebahasan puitik itu, dengan seluruh maknanya, menjelma ribuan roket berhulu ledak ‘nuklir hikmah’, berbaris rapi, menelusuri awan cerah melintasi benua-benua, menerobos perbatasan Israel, dan dengan ‘lembut’, menghujam uluh hati setiap zionis, yang dengannya, kaum itu, dipercepat langkahnya menuju ‘padang penghukuman’ ukhrawi.

SM. 23/3/2024

 

 

 

 

BACA JUGA:  Mudik, Arus Balik dan Oleh-oleh Bom