Dari Takalar Bawa Bayi 1,3 Tahun Mendaki Gunung Rinjani

Rinjani
Di Gunung Rinjani

NusantaraInsight, Lombok — Mendaki Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), sudah menjadi impian kami. Pendakian ke gunung berapi aktif tertinggi kedua di Indonesia itu terasa istimewa karena dilakukan bersama keluarga dan tim Punggawa Adventure.

Persiapan yang matang sudah kami lakukan. Termasuk membuat rundown pendakian, mulai Ahad, 16 Juni 2025, hingga 23 Juni 2025, saat kembali ke Sembalun. Itu bila semua berjalan sesuai rencana.

Kami berangkat tanggal 16 Juni 2025, dari Takalar langsung ke pelabuhan Soekarno-Hatta di Makassar. Kami naik kapal PELNI, KM Gunung Dempo menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Lalu berpindah kapal meneruskan perjalanan dengan KM Dharma Kartika 5 menuju Lombok.

Setelah berada di kapal selama 2 hari mengarungi samudra biru, kapal yang kami tumpangi pun tiba pada Rabu, 18 Juni 2025.

Kami sempat menunggu kurang lebih 5 jam, di Masjid Nurul Bahri, untuk menuju ke bandara menjemput rombongan yang naik pesawat. Karena pada hari yang sama mamanya sakit, datang dari Makassar, naik pesawat udara .

BACA JUGA:  Tinjau Stadion H.A.Wana, Ketua Panitia: Kagum dengan Bupati Soppeng

Setelah itu langsung ke tempat basecamp di Desa Sembalun di kaki Gunung Rinjani, pada Kamis, 19 Juni 2025.

Kami tergabung dalam Punggawa Adventure, yang akan mendaki gunung setinggi 3.726 mdpl itu. Kami semuanya ada 14 orang.

Saya, Andi Try Andrian (40 thn), selaku Ketua Tim. Kemudian Haslianti Nur Fatima (39 thn) sebagai Bendahara.

Ikut pula dalam tim ini Andi Muh Dzaki (17 thn), pelajar SMAN 3 Takalar, Andi Muh Fahri (12 thn), murid kelas 6 di SDN 5 Ballo, Andi Muh Fadhil (10 thn), kelas 4 SDN 5 Ballo, dan Andi Muh Khalid (3 thn).

Anak kami yang baru berusia 1 tahun 3 bulan juga diajak. Namanya Andi Muh Arung. Sepanjang jalan, saya dan ibunya, Haslinda Nur Fatima, bergantian menggendongnya.

Dalam rombongan ini juga ada Adhe, mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI), Rizal Joko (22 thn), Wahyu (28 thn), dan Ikhsan (25 thn).

Bersama tim kami, ikut pula tiga orang dari MRB (Mountain Rescue Bawakaraeng). Mereka adalah Rendi (23 thn), Junaidi (22 thn), dan Firman (29 thn).

BACA JUGA:  Kabar Gembira ! Seragam Gratis untuk Siswa Baru SD-SMP Negeri Makassar Segera Disalurkan

Kami memang siapkan waktu satu hari untuk istirahat, registrasi, dan pemeriksaan kesehatan. Kami semua memeriksa kesehatan, sesuai prosedur yang diharuskan.

Selanjutnya, melapor ke Balai Taman Nasional Gunung Rinjani. Sebab pendakian di Rinjani setiap hari itu dibatasi. Berapa orang yang bisa naik ke puncak, sudah jauh-jauh hari sekira 2 minggu sebelumnya kami persiapkan.

Itulah yang kami laporkan ke Balai Taman Nasional Gunung Rinjani untuk diregistrasi. Ceritanya check in untuk pendakian.