Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Fraksi Gerindra, M. Farid Rayendra, dalam Rapat Paripurna DPRD Makassar yang digelar di Ruang Paripurna, Minggu (30/11/2025) sore.
Dalam pandangan akhirnya, Fraksi Gerindra menyampaikan sejumlah catatan strategis, terutama terkait pendapatan daerah, belanja daerah, dan efektivitas program prioritas Pemkot Makassar di tahun 2026.
“Fraksi Gerindra menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Makassar beserta jajaran, pimpinan DPRD, dan seluruh peserta sidang paripurna atas proses pembahasan yang telah berjalan,” ucapnya.
Farid Rayendra menuturkan, Fraksi Gerindra mengapresiasi langkah Pemkot Makassar dalam menjaga stabilitas fiskal dengan melakukan penyesuaian target pendapatan, termasuk PAD sebesar Rp2,329 triliun.
“Kami memahami penyesuaian target itu. Namun, penyesuaian tidak boleh menggantikan kewajiban untuk meningkatkan kinerja pendapatan daerah,” tegasnya.
Oleh seba itu, Fraksi Gerindra meminta digitalisasi pajak melalui aplikasi PAKINTA dan SIMPAKDU benar-benar efektif dalam menekan kebocoran, meningkatkan transparansi, dan memberikan kemudahan bagi wajib pajak tanpa membebani pelaku UMKM.
Partainya juga meminta Pemkot lebih proaktif menagih realisasi bagi hasil pajak dari Pemerintah Provinsi, karena komponen tersebut sangat menentukan ruang fiskal kota.
Menanggapi penurunan belanja modal, Fraksi Gerindra menyatakan memahami tekanan fiskal yang dihadapi pemerintah daerah. Namun, Gerindra menegaskan bahwa belanja modal merupakan investasi jangka panjang.
Lanjut dia, penurunan terlalu besar dapat menghambat pembangunan infrastruktur dasar.
“Oleh karena itu, proyek-proyek yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat seperti jalan lingkungan, drainase, sekolah, dan puskesmas harus tetap menjadi prioritas,” ujar Farid.
Ia melanjutkan, terkait kenaikan belanja operasional, partai Gerindra memberikan dukungan terhadap kebijakan perlindungan bagi pekerja rentan yang menyebabkan bertambahnya porsi belanja operasi. Namun, ia menegaskan pentingnya akurasi pendataan.
“Program ini harus tepat sasaran agar benar-benar dirasakan oleh masyarakat kecil yang membutuhkan,” tambahnya.
Dia menambahkan, sejumlah program prioritas yang telah dijelaskan Wali Kota Makassar, seperti. Makassar Creative Hub, Pembangunan stadion, Rehabilitasi sekolah dan puskesmas, Peningkatan UHC, Urban Farming, Pemberdayaan UMKM
Menurut Farid, keberhasilan seluruh program itu harus terukur dengan indikator output dan outcome yang jelas.
“Kami berharap program UMKM benar-benar berpihak kepada produk lokal dan pelaku usaha di Makassar, bukan sekadar menjadi formalitas pengadaan,” harapnya.














