NusantaraInsight, Makassar — Proyek waste to energy di Makassar telah mencapai tahap baru dengan ditandatanganinya perjanjian kerja sama antara Pemerintah Kota Makassar dan pihak swasta (Grand Puri Indonesia & Sarana Utama Synergy ). Proyek ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang bertujuan untuk mengolah sampah menjadi energi listrik.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Hasanuddin, proyek ini sempat dihadapkan pada berbagai kendala.
Namun, dengan telah ditandatangani nya kerja sama antara pemerintah dan pihak swasta, proyek ini diharapkan dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Makassar.
Dari rilis yang diterima, Selasa (18/2/2025) menuliskan bahwa ada beberapa poin penting tentang proyek waste to energy di Makassar antara lain:
– Perjanjian kerja sama: Telah ditandatangani antara Pemerintah Kota Makassar dan pihak swasta.
– Proyek Strategis Nasional: Proyek ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional PSEL.
– Manfaat : Proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Makassar, termasuk mengurangi jumlah sampah dan meningkatkan pasokan energi listrik.
Sementara itu, Grand Puri Indonesia adalah sebuah perusahaan properti,pengembang, perhotelan & energi yang berbasis di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang Energi khususnya energi terbarukan, Hotel, pengembangan properti, perumahan, apartemen, pusat perbelanjaan & pembangkit listrik
Grand Puri Indonesia didirikan pada tahun 2018 dan telah mengembangkan beberapa proyek properti dan hotel di Indonesia, seperti Grand Puri Perintis, The Puri Ballroom & Convention, Puri Sentra Niaga, Puri Borneo Plaza dan Puri Residences & Pool
Perusahaan ini dikenal karena komitmennya dalam mengembangkan properti yang berkualitas tinggi dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Grand Puri Indonesia juga telah menerima beberapa penghargaan dan sertifikasi, seperti ISO 9001:2019 dan ISO 14001:2020.
Hal ini disampaikan Victorio E.L dari pihak Grand Puri Indonesia. Ia juga mengulas bahwa China dan Indonesia mencapai kerja sama baru dalam bidang energi hijau melalui proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) di Kota Makassar.
Proyek investasi bernilai 200 juta dolar AS atau sekitar Rp3 triliun ini akan
berkontribusi dalam mengatasi masalah sampah perkotaan sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca.
Proyek Strategis Nasional (PSN) ini tidak hanya akan membantu mengatasi masalah pengolahan sampah di Kota Makassar, tetapi juga menghasilkan sumber energi bersih. Fasilitas ini memiliki kapasitas pembakaran hingga 1.300 ton per hari, serta dilengkapi dengan dua jalur pembakaran berkapasitas 2×650 ton per hari dan satu unit pembangkit uap berkapasitas 1×35 MW, pungkas Victorio E. L