Imbas Serangan AS, Iran akan Tutup Selat Hormuz

NusantaraInsight, Teheran — Imbas serangan Amerika Serikat (AS) ke tiga lokasi fasilitas nuklir Iran, membuat masyarakat Iran geram.

Dilaporkan, Parlemen Iran menyetujui langkah penutupan Selat Hormuz sebagai respons atas serangan Amerika Serikat (AS) terhadap tiga situs nuklir di negara Islam tersebut.

Parlemen Iran bulat menyetujui untuk penutupan Selat yang merupakan laku lintas minyak dan gas dunia. Keputusan tersebut, kini ada di tangan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.

Walaupun keputusan untuk menutup selat tersebut belum final. Namun, anggota Parlemen dan Komandan Garda Revolusi Esmail Kosari mengatakan kepada Young Journalist Club pada hari Minggu bahwa hal itu ada dalam agenda dan akan dilakukan kapan pun diperlukan.

Langkah yang akan diambil Iran itu memicu kekhawatiran dunia. Pasalnya 20% minyak dan gas global melalui selat tersebut.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi di Istanbul pada hari Sabtu (21/6/2025) pada pertemuan dengan diplomat Liga Arab guna membahas konflik Teheran yang meningkat dengan Israel, diplomat tersebut menyatakan bahwa Iran menghadapi berbagai pilihan, tetapi menyoroti diplomasi tetap menjadi prioritas Teheran.

BACA JUGA:  PCM dan Aisyiah Tompobulu Selatan Periode 2022-2027 Dikukuhkan

“Ada berbagai pilihan yang tersedia bagi kami—dan hanya itu…tentu saja jalan menuju diplomasi harus selalu terbuka, tetapi saat ini kami tidak dalam situasi untuk memutuskan bagaimana cara terlibat dalam diplomasi sekali lagi dan dengan siapa, jadi mari kita tunggu tanggapan kami,” kata Araghchi dalam pidatonya di Istanbul. Sebelum serangan AS yang berlangsung pada hari Minggu dini hari WIB, Iran mengatakan akan menutup Selat Hormuz sebagai cara untuk membalas musuh-musuhnya, kata seorang anggota Parlemen senior, meskipun anggota Parlemen kedua mengatakan ini hanya akan terjadi jika kepentingan vital Teheran terancam.

Iran sebelumnya mengancam akan menutup Selat Hormuz untuk lalu lintas sebagai balasan atas tekanan Barat, dan sumber-sumber pengiriman mengatakan pada hari Rabu bahwa kapal-kapal komersial menghindari perairan Iran di sekitar selat tersebut.

“Iran memiliki banyak pilihan untuk menanggapi musuh-musuhnya dan menggunakan pilihan-pilihan tersebut berdasarkan situasi saat ini,” tulis kantor Mehr mengutip Behnam Saeedi, seorang anggota presidium Komite Keamanan Nasional Parlemen.

“Menutup Selat Hormuz merupakan salah satu opsi potensial bagi Iran,” katanya, yang dilansir Press TV, Senin (23/6/2025).

BACA JUGA:  Kisah Hummus Talib di Tengah Invasi Israel ke Palestina

Kapal-kapal Maersk terus berlayar melalui Selat Hormuz tetapi perusahaan tersebut siap untuk mengevaluasi ulang hal ini berdasarkan informasi yang tersedia, kata grup tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, menyusul serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran.