Menukil laman Britannica, di dunia modern definisi Yahudi yang dapat memuaskan semua orang hampir mustahil untuk dibuat. Sebab hal ini melibatkan isu-isu etnis dan agama yang kompleks dan kontroversial.
Dalam kehidupan sehari-hari misalnya, mereka yang menganggap dirinya Yahudi pada umumnya akan diterima, meskipun orang itu mungkin tidak menjalankan ritual keagamaan. Sebab semua orang Yahudi setuju bahwa seorang anak adalah Yahudi jika salah satu orang tuanya adalah Yahudi.
Cendikiawan Quraish Shihab dalam bukunya M Quraish Shihab Menjawab, menjelaskan kata Yahudi nisbah kepada Yahud. Kata ini digunakan menunjuk sekelompok orang keturunan Nabi Ishaq, putra Nabi Ibrahim. Mereka juga lebih dikenal dengan orang Ibrani.
Menurut Quraish Shihab, di dalam Al-Qur’an tidak selalu dari mereka disebut dengan istilah itu. Istilah lain yang sering juga digunakan Al-Qur’an adalah al-Ladzina Hadu, Bani Israel, dan Ahl al-Kitab.
Menurut Wikipedia, Yahudi adalah istilah yang merujuk kepada sebuah agama, etnisitas, atau suku bangsa. Sebagai agama atau kepercayaan, istilah ini merujuk kepada umat yang beragama Yahudi.
Berdasarkan etnisitas, kata ini merujuk kepada suku bangsa yang berasal dari keturunanEber (Kejadian 10:21) (yang disebut “Ibrani”) atau Yakub (yang juga bernama “Israel”) anak Ishak anak Abraham (Ibrahim) dan Sara, atau keturunan Suku Yehuda, yang berasal dari Yehuda anak Yakub. Etnis Yahudi juga termasuk Yahudi yang tidak beragama Yahudi tetapi beridentitas Yahudi dari segi tradisi.
Agama Yahudi dibahas lebih lanjut dalam artikel agama Yahudi; artikel ini hanya membahas dari segi suku bangsa saja. Kepercayaan semata-mata dalam agama Yahudi tidak menjadikan seseorang menjadi Yahudi. Di samping itu, dengan tidak memegang kepada prinsip-prinsip agama Yahudi tidak menjadikan seorang Yahudi kehilangan status Yahudinya. Namun, definisi Yahudi undang-undang kerajaan Israel tidak termasuk Yahudi yang memeluk agama yang lain.
Zionis
ZA Maulani dalam bukunya Zionisme: Gerakan Menaklukan Dunia, mengatakan zionisme merupakan sebuah gerakan politik yang didirikan oleh seorang wartawan Yahudi bernama Theodor Herzl. Agenda utama mereka adalah menghimpun orang-orang Yahudi yang telah berdiaspora sejak ribuan tahun untuk kembali ke tanah Palestina.
Istilah zionisme sendiri diambil dari kata zion yang dalam bahasa Ibrani berarti batu karang. Hal ini merujuk pada bagunan Solomon Temple yang dibangun di atas bukit karang yang bernama Zion yang terletak di sebelah Barat Daya Kota al-Quds atau yang lebih dikenal dengan Yerusalem.