Syahrullah : Sering Sebut Dirinya Plt Ketua, Dia Tim Sukses Kalah di Pilkada*

NusantaraInsight, Makassar — Dalam sebuah Tulisan Prof. WIM Poli dengan judul “SEPERTI BUKU !”, ia mengungkapkan “Kita ini seperti buku,” demikian kata Émile Zola (1840-1902), pengarang kawakan dari Prancis.

Pertama, ada buku yang hanya dibaca sampul luarnya. Kedua, ada buku yang hanya dibaca pendahuluannya. Ketiga, ada buku yang tidak dibaca, tetapi banyak yang percaya pada kritik yang dikemukakan orang lain tentang buku tersebut. Keempat, ada buku yang benar-benar dibaca dan dipahami oleh pembaca tertentu, yang sedikit jumlahnya. Mengapa demikian?

“Untuk menjelaskan pendapat Émile Zola tersebut, mari kita umpamakan sosok yang mengaku oknum Ketua abal abal yang terus mengkritik Pemerintah Kota Makassar tanpa memberi solusi konkrit,” ungkap Ketua Bidang Kebijakan Strategi KNPI Kota Makassar. Syahrullah Sanusi, Senin, 16 Juni 2025.

Kita umpamakan ia sebagai sebuah buku dan masyarakat Kota Makassar sebagai pembaca atau calon pembacanya.

“Mari kita membayangkan bahwa kebanyakan masyarakat Kota Makassar mungkin tidak mengetahui namanya dan sedikit tahu muka sosok yang mengaku oknum ketua abal-abal tersebut,” ujarnya

BACA JUGA:  Kuliah Lapangan di TVRI Makassar Sangat Terkesan dapat Belajar dalam Situasi Nyata

Mari kita membayangkan hanya sebagian kecil masyarakat Kota Makassar yang mengenal sang pengkritik oknum Ketua abal-abal tersebut. Saya bahkan mendapatkan informasi bahwa oknum tersebut adalah pendukung calon walikota yang kalah dalam kontestasi, mungkin dia sakit hati dan patut diduga dirinya kehilangan pekerjaan karena calonnya kalah. Kebanyakan orang yang kalah dalam kontestasi akan mengurangi semangat hidupnya jika tidak berusaha untuk membalikkan keadaan maka bisa jadi stres.

“Mari juga kita bayangkan, masyarakat Kota Makassar ada yang percaya pada kritik yang disampaikan tanpa mengetahui isi dan tujuan kritik sosok yang mengaku Oknum Ketua Abal-abal itu. Juga apa motif dibalik tindakannya,” lanjutnya.

“Mari kita bayangkan, hanya sedikit dari pengikutnya yang mengenal dan memahami cara berfikir dan alasan tindakannya hingga mengaku ngaku membawa Masyarakat Kota kepusaran Kritik. Dugaan saya yang mengaku oknum Ketua Abal-abal Makassar ini hanya pencari receh,” tutupnya

Iuran Sampah Gratis untuk Warga Miskin Ekstrem: Bukti Pemimpin Hadir untuk Rakyatnya.

Langkah Pemerintah Kota Makassar dibawah kepemimpinan Wali kota Munafri Arifuddin, menghapuskan iuran retribusi sampah bagi warga miskin ekstrem patut diapresiasi dan dijadikan preseden kebijakan sosial di tingkat lokal. Ini bukan sekadar pengurangan beban biaya, tapi bentuk nyata kehadiran negara di tengah warganya yang paling rentan.