NusantaraInsight, Makassar — Salah satu aspek fundamental untuk kemajuan sebuah bangsa adalah pendidikan. Ironisnya, di negeri ini, masalah pendidikan seakan tak pernah tertangani dengan serius. Dan satu di antara tingkatan pendidikan yang banyak bersoal adalah di perguruan tinggi. Pasalnya, dalam beberapa waktu terakhir dunia perguruan tinggi diterpa berbagai permasalahan. Mulai dengan isu perjokian untuk meraih gelar Guru Besar, kekerasan seksual yang dilakukan oleh oknum petinggi kampus atau akademisinya, serta yang paling mutakhir terkait kenaikan UKT di beberapa PTN, yang disinyalir sebagai implikasi penerapan PTN-BH.
Oleh karena itu, dalam gelaran Ma’REFAT INFORMAL MEETING ke-11 kali ini, secara khusus membincangkan seputar masalah pendidikan yang terjadi di perguruan tinggi dengan mengangkat tema diskusi, “Membumikan Kembali Gagasan Bung Hatta dalam Dimensi Pendidikan Melalui Perguruan Tinggi, untuk Membentuk Karakter Manusia Indonesia.”
Acara ini berlangsung pada akhir pekan lalu, hari Ahad tanggal 19 Mei 2024 bertempat di Kantor LINGKAR-Ma’REFAT Makassar. Pada diskusi kali ini, dihadirkan tiga pemantik, yang merupakan akademisi muda dari tiga perguruan tinggi yang berbeda di Kota Makassar, yakni: Syamsu Alam, S.Si., M.Si (FEB-UNM), Muhammad Ilham Alimuddin, SE., M.Si (STIE Tri Dharma Nusantara) dan Andi Risfan Rizaldi, SE., MM (FEB-UNISMUH).
Yang menjadi pemantik awal adalah Syamsu Alam, S.Si., M.Si yang juga merupakan Ketua Prodi Bisnis Digital FEB UNM. Beliau mengawali ulasannya terkait sosok Bung Hatta dan beberapa gagasan yang dilahirkan dari pemikiran Bung Hatta.
Mungkin sebagian orang mengenal Bung Hatta hanya sebagai salah satu orang yang terlibat dalam Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia atau hanya mengenalnya sebagai tokoh Koperasi Indonesia. Namun, ternyata Bung Hatta juga merupakan salah satu Tokoh yang menginspirasi Pendidikan Indonesia di zamannya dan bahkan karya dan pemikirannya masih relevan untuk ditelaah dan direnungkan kembali saat ini.
Salah satu konsen Bung Hatta terkait pendidikan adalah pentingnya “kesadaran diri” dan Gagasan Pendidikan “memerdekakan” di mana pendidikan membawa alam kemerdekaan kepada seseorang melalui kesadaran. Dari Bung Hatta jugalah ujar Syamsu Alam, kita mendengar salah satu kalimat kunci “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”, yang mana kalimat ini tertuang dalam konstitusi negara Pembukaan UUD 1945. Bung Hatta juga menekankan tentang pentingnya pendidikan karakter di mana haruslah dimulai dari diri sendiri. Kita butuh pendidikan yang benar, karena dengan jalan pendidikan, rakyat jelata akan mendapat keyakinan bahwa tidak saja pemimpin harus tahu akan kewajibannya, tetapi juga rakyat semuanya. Demikian yang disampaikan Syamsu Alam menutup paparannya.
