Kapendam XIV Hasanuddin: PR Luar Biasa

Kapendam XIV Hasanuddin
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIV Hasanuddin Letkol Arm. Gatot Awan Febrianto bersama Alumni Harian Pedoman Rakyat.

Dikemukakan, bangsa Indonesia menjadi incaran bangsa-bangsa di luar negeri. Sekarang ini, kita dalam perang energi. Kalau energi habis, perang pangan. Jika usai perang pangan, lanjut ke perang air. Dan negara kita kaya raya, dan paling banyak memiliki sumber dayanya.

“Kalau Bapak/Ibu memonitor beberapa hari ini, sudah ada berita bahwa negara tetangga kita, Malaysia, sedang krisis pangan. Alhamdulillah negara kita masih tercukup pangannya,” ungkap Gatot Awan Febrianto.

Pada kesempatan peringatan HUT PR itu Kasie Media Online Penerangan Kodam (Pendam) XIV Hasanuddin Kapten Kav. Pawit S.Pd. yang lebih dulu tiba di tempat acara menyampaikan bahwa dulu pernah membaca PR dalam bentuk koran. Dia mengharapkan dengan usia 78 tahun dan bertambahnya usia semakin bagus kinerjanya, semakin bekerja sama kian baik dengan seluruh jajarannya.

“Kita selaku instansi militer dan PR sebagai media diharapkan bersama-sama dapat membangun Makassar menjadi kota yang lebih baik,” kata Kapten Pawit sambil mengharapkan apa yang dapat dikerjasamakan bisa menjadi yang terbaik untuk masyarakat.

BACA JUGA:  Syiar Dengan Suasana Alam Terbuka Bersama Camping dan Touring X Smandel Makassar

Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Makassar, Ismawaty Nur, ST, M.Si., Ph.D. mewakili Wali Kota Makassar menyampaikan, bahwa di Makassar banyak sekali media online dan Pemkot Makassar ingin merangkul semuanya karena kerja-kerja pemerintah tidak akan pernah “booming” (meledak atau terberitakan) jika tidak dimediakan. Peran media ada di depan instansi Dinas Komunikasi dan Informasi dalam membentuk “framing” (pembingkaian) positif terhadap pemerintah.

“Saya tidak ingin media itu hanya ikut saja karena hanya ingin mendapat ‘kue’ dari pemerintah. Media juga harus mengkritik apa yang dilakukan oleh pemerintah jika memang perlu dikoreksi. Jadi, kita harus kembali pada harkat dan martabat media dan ini menjadi bagian kritik sosial. Sebab, kalau tidak ada yang kritik bisa bahaya, dikira pemerintah itu sudah bagus bekerja, padahal tidak ada yang sempurna. Itu kami sangat percaya. Oleh sebab itu, kami menganggap media adalah mitra, ” kata Ismawaty Nur panjang lebar.

Ismawaty Nur merespon positif tentang ajakan kerja sama yang ditawarkan PWI dan Pedoman Rakyat dalam kaitannya peningkatan kapasitas (capacity building).

BACA JUGA:  Rumah Zakat Raih Lima Penghargaan Zakat-Wakaf Award 2025 dari Kemenag 

Benny Manuhua, yang jauh-jauh dari Bandung sangat berbangga bisa hadir pada peringatan HUT ke-78 Harian Pedoman Rakyat. Sebenarnya, kata Benny, tahun-tahun kemarin ada kerinduan, namun dengan jarak yang tidak memungkinkan, hari ini (3/3/2025) bisa berkumpul bersama, setelah tahun sebelumnya rencana Tuhan juga ada.

br