Ketika jenazah tiba di rumah keluarganya, mereka pun langsung pergi dan hanya tinggallah Sultan Murad IV dan kepala pengawalnya yang bertemu dengan istri pria tersebut.
Di samping jenazah suaminya, istrinya yang tengah menangis itu pun mengucap doa, “Semoga Allah SWT merahmatimu wahai, wali Allah. Aku bersaksi bahwa engkau termasuk orang yang saleh,”
Terkejut mendengar doa perempuan tersebut yang menyebut bahwa pria yang meninggal itu adalah wali Allah SWT, Sultan Murad IV pun mulai bertanya pada istri pria tersebut.
“Bagaimana mungkin dia termasuk wali Allah, sementara orang-orang membicarakan tentang dia begini dan begitu, sampai-sampai mereka tidak peduli dengan kematiannya?”
Sultan Murad IV masih tak percaya saat istrinya menyebut pria itu wali Allah SWT ketika para warga menyebutnya sebagai orang yang gemar menenggak miras dan mendatangi pelacur.
Perempuan tersebut menjawab dan menjelaskan segalanya kepada Sultan Murad IV, “Hampir setiap malam suamiku keluar rumah pergi ke toko minuman keras. Dia membeli minuman keras dari para penjual sejauh yang ia mampu. Kemudian minuman-minuman itu dibawa ke rumah lalu dibuang ke dalam toilet. Seraya berkata, ‘Aku telah meringankan dosa kaum muslimin’.”
Selain itu, pria tersebut juga sering mendatangi tempat pelacuran. Di sana, ia hanya menemui sejumlah pelacur lalu memberi mereka uang. Kepada para pelacur ia memberi uang sambil pria berkata, “Malam ini kalian sudah saya bayar, jadi tutup pintu rumahmu sampai pagi.”
Kemudian pria itu ulang ke rumah. “Alhamdulillah, malam ini aku telah meringankan dosa para pelacur itu dan pria-pria Islam,” kenang perempuan tersebut menirukan ucapan sang suami.
Namun, orang sekitar hanya tahu bahwa pria yang meninggal tersebut selama ini adalah orang yang sering membeli dan minum-minuman keras serta mendatangi tempat pelacuran. Mereka tidak tahu cerita yang sebenarnya.
Sang istri sering menasehati sang suami akan kebiasaan itu yang membuatnya khawatir. “Suatu saat nanti kalau kamu mati, tidak ada kaum muslimin yang akan mau memandikan, menyalati dan menguburkan jenazahmu,”
Mendengar ucapan sang istri, pria tersebut hanya tertawa sambil berkata “Jangan takut, nanti kalau aku mati, aku akan disalati oleh Sultanku, kaum muslimin, para ulama dan para wali,” jawab pria tersebut kepada istrinya.
Usai mendengar cerita tersebut, Sultan Murad IV pun mulai meneteskan air mata. Dia pun kemudian menyampaikan kepada istri pria tersebut bahwa ia merupakan Sultan yang sedang menyamar dan siap mengurusi jenazah pria tersebut sampai ke pemakaman.