Jika Kluivert Latih Timnas Indonesia Penonton Menikmati “Sate Rasa Keju”

Kluivert
Patrick Kluivert

Hanya saja, PSSI belum berhasil meyakinkan pemain keturunan Grade A itu untuk memperkuat Timnas Indonesia. Berbagai faktor menjadi penyebab para pemain keturunan itu menolak dinaturalisasi, salah satu di antaranya karena masih percaya bisa menembus timnas kelahiran mereka. Para pemain itu seperti ada yang masih berharap bisa memperkuat Italia hingga Belanda.

Kendati demikian, kehadiran Kluivert mungkin saja bisa meyakinkan lagi para pemain keturunan Grade A itu untuk memperkuat Timnas Indonesia. Kluivert memang masih minim pengalaman melatih, namun ia adalah legenda Timnas Belanda. Dengan nama top Kluivert, diharapkan para pemain keturunan yang sempat menolak bergabung dengan tim Garuda bisa segera merapat ke Timnas Indonesia.

Kelima pemain itu, mulai Emil Audero yang sejatinya sudah sempat didekati PSSI. Namun, kiper yang bermain untuk Como 1907 di Liga Italia 2024-2026 tersebut menolak mentah-mentah ajakan PSSI untuk dinaturalisasi. Pasalnya, Emil Audero masih berusaha menembus skuad Timnas Italia. Kini, nyatanya Emil Audero belum berhasil mencapai target itu.

“Emil yang masih kesulitan menembus skuad Timnas Italia mungkin saja mulai tertarik memperkuat Timnas Indonesia,” tulis Okezone.com.

BACA JUGA:  Fajrin, Siswa SMKN 8 Makassar Raih Juara 2 di Kejuaraan Shironji Kempo Antar Pelajar Se-Sulawesi Selatan

Pemain kedua, Pascal Struijk yang diharapkan akan menambah kekuatan di lini pertahanan Timnas Indonesia. Sejauh ini, memang PSSI lebih banyak menaturalisasi pemain belakang. Sejauh ini sudah cukup banyak pemain keturunan yang bermain sebagai bek tengah, namun kehadiran Struijk tetap dinantikan. Saat ini pemain keturunan Belanda-Indonesia itu bermain di Leeds United.

Ketiga, Million Manhoef pun dikabarkan memiliki garis keturunan Indonesia dari sang kakek di pihak ibunya yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur. Winger berusia 23 tahun itu pun diketahui tengah bermain di Championship 2024-2025 bersama Stoke City. Sayangnya, Manhoef sudah beberapa kali membela Timnas Belanda U-21. Hal itu jelas membuat proses naturalisasi Manhoef akan sedikit sulit.

Keempat, Ryan Flamingo, kini bermain untuk PSV Eindhoven. Bek tengah berusia 22 tahun itu baru didatangkan dari FC Utrecht pada musim panas 2024 lalu. Pemain ini sejatinya beberapa kali memberi kode dengan memasang bendera Indonesia, tanda sang pemain punya darah keturunan Tanah Air. Flamingo diketahui punya keturunan Jawa dari buyutnya yang berasal dari Suriname. Namun, Flamingo mesti menunggu 2-5 tahun untuk dinaturalisasi lantaran pernah membela Timnas Belanda U-21.

BACA JUGA:  Wahyu Raih Medali Perunggu di Kejuaraan Nasional Pencak Silat

Pemain terakhir, Jayden Oosterwolde, Seperti pemain-pemain lainnya, dia pun berdarah Indonesia-Belanda, Jayden Oosterwolde sempat masuk radar Shin Tae-yong. Akan tetapi, pemain Fenerbahce itu menolak ajakan bergabung Timnas Indonesia. Bek kiri berumur 23 tahun itu ingin mengejar mimpinnya, yaitu main untuk Timnas Belanda.