Religi  

Ustaz Zulkifli M.Abbas : Keislaman Kita Tak Diikuti Proses Berpikir

NusantaraInsight, Makassar — Ustaz Zulkifli M.Abbas, yang juga Ketua Pembina Apologet (Pembela) Islam Indonesia mengatakan, banyaknya terjadi permurtadan antara lain disebabkan, secara ideologis, umat Islam memiliki kelemahan dalam fikrah (pemikiran) yang sebenarnya menjadi kekuatannya.

“Kita memiliki ideologi tetapi tidak memiliki metode untuk mempertahankannya. Keisalaman kita tidak diimbangi proses berpikir, karena kita hanya melaksanakan agama ini berdasarkan ritual semata,” ujar Ustad Zulkifli M.Abbas ketika membawakan Tablik Akbar di Masjid Amirul Mukminin Kompleks Unhas Biring Romang Kecamatan Manggala Kota Makassar, Ahad (1/6/2025) bakda salat Asar.

Dalam tablik akbar yang juga dihadiri Ketua Wali Jemaah Masjid Amiruddin Mukminin Prof.Dr.Stang, M.Kes, Ketua Pengurus Masjid Prof.Dr.drg. Hendra Canda, M.S. dan sejumlah pengurus dan ratuan warga tersebut, Zulkifli M.Abbas yang akrab disapa Bang Zuma itu mengatakan, inilah salah satu penyebab seorang muslim mudah menjadi murtad. Tidak hanya itu, gara-gara masalah ekonomi pun bisa membuat seseorang berpaling dari agama Islam.

“Dalam suatu pertemuan yang mereka laksanakan, kerap ditanya siapa yang tidak mampu. Ketika sudah menemukannya, di situlah faktor ekonomi tersebut membuat orang menjadi murtad. Hanya gara-gara sebungkus mie instan saja orang bisa menjadi murtad,” Bang Zuma menjelaskan.

BACA JUGA:  Hari Ini, 18 Kafilah Sulsel Bertanding di MTQ Nasional Samarinda

Faktor kedua yang mengakibatkan terjadi kemurtadan adalah kebencian, yakni kebencian orang-orang kafir terhadap orang Islam. Kebencian ini membuat Islam jauh dari umatnya.

“Sebenarnya iblis itu lemah menggoda orang Islam, tetapi yang kuat itu adalah ‘saudara-saudara’-nya,” ujar Ketua Umum Makassar Muallaf Center Indonesia tersebut.

Dia menekankan, iman bagi orang Islam adalah sesuatu yang paling berharga. Oleh sebab itu, jangan mudah dirampas oleh ‘saudara-saudara’-nya iblis. Kita harus memahami ajaran Islam itu secara kafah (sempurna, keseluruhan).

Faktor ketiga adalah tidak adanya pemimpin daulah secara islamiah. Jika Islam dilecehkan serahkan ke negara. Tidak ada pemimpin Islam yang secara kafah menjalankan praktik pemerintahan. Inilah yang menjadikan banyak orang Islam menjadi murtad.

“Solusinya adalah kita harus menyambut para apologet (pembela) Islam di Indonesia,” kunci Ustaz Zulkifli M.Abbas. (mda).