Religi  

Tarekat Al-Muhammadiyah Al-Sanusiah Al-Idrisyah Gelar Milad

ATM—sapaan akrab musryik Syekh Almuhammadiyah Al Sanusiah Al Idrisyiah Kota Makassar itu, dalam pengajian tarekat baik oleh Datok Syekh Muhammad Fuad Bin Kamaluddin (Khadim Tarikat Al-Muhammadiyah Al Sanusiah Al-Adrisyah Asia), maupun Mudir Ali Idaroh Aliyah JATMAN Pusat, Prof.Dr.KH.Ali Masykur Musa,M.Hum mengemuka bahwa, tarekat merupakan jalur terstruktur dalam Islam yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui disiplin spiritual, zikir, dan kepatuhan terhadap ajaran seorang guru spiritual, atau Syekh.

Dalam tarekat, jelasnya, diperoleh momen yang mendalam bagi para guru dan pengikutnya untuk merenungkan kemajuan spiritual mereka, memperbarui janji suci mereka, dan memperingati pendirian serta perjalanan berkelanjutan tarekat.

Seperti diketahui, nama “Al-Muhammadiyah Al-Sanusiah Al-Idrisyah” sendiri menawarkan sekilas gambaran tentang warisan yang kaya dan silsilah berlapis-lapis dari tarekat. Sebut saja, Al-Muhammadiyah menandakan kepatuhan mendasarnya pada Sunnah dan warisan spiritual Nabi Muhammad (SAW) yang menegaskan bahwa, jalan tersebut berakar kuat pada ajaran dan karakter murni utusan Allah terakhir.

Al-Sanusiah, berfokus pada reformasi puritan, kebangkitan ilmu pengetahuan Islam, dan pembangunan komunitas, serta memainkan peran penting dalam lanskap sosial-politik dan keagamaan. Dan, Al-Idrisyah penekanannya pada pengalaman spiritual langsung, ketergantungan pada Al-Qur’an dan Sunnah, serta metode zikir yang unik.

BACA JUGA:  AKU MELIHAT TAMU ALLAH SEDANG BERKEMAS

Tarekat tarekat ini termasuk berafiliasi dengan Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah, atau JATMAN. JATMAN, selain turut berperan dalam melestarikan kekayaan budaya dan spiritual bangsa, tidak juga hanya mendidik akal melalui kajian-kajian keislaman, tetapi melalui praktik-praktik spiritual, serta tindakan melalui penananaman akhlak. Ini membentuk manusia seutuhnya (insan kamil) yang seimbang antara kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual.

Dalam pandangan modern, JATMAN bukanlah relik masa lalu yang usang, melainkan sebuah institusi yang menyimpan harta karun spiritualitas dan kearifan yang sangat dibutuhkan di era ini. Ia menawarkan peta jalan bagi mereka yang mencari makna hidup, ketenangan batin, dan panduan moral di tengah kompleksitas dunia.

Sejarah JATMAN di Sulawesi Selatan adalah cerminan dari vitalitas ajaran tasawuf yang terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat. Dengan peran sentral para mursyid dan ulama kharismatik, JATMAN telah berhasil menjadi mercusuar spiritual yang membimbing umat menuju kedekatan dengan Tuhan, sekaligus menjadi penjabat tradisi Ahlussunnah wal Jama’ah. (din pattisahusiwa)