Religi  

Rasulullah dan Delapan Kunci Sukses dalam Berdagang

“Dan Rasulullah memang selalu menjual barang-barang yang baik dan berkualitas, sehingga pembeli merasa senang,” kata Ustadz Asnawin.

Kunci sukses ketiga, Rasulullah juga selalu menjual barang dengan keuntungan yang wajar. Tidak memanfaatkan situasi. Tidak menaikkan harga berlebih dari harga dasar.

Kunci sukses keempat yaitu Rasulullah juga memudahkan transaksi. Kalau orang menawar turun harga, maka Rasulullah langsung setuju, yang penting sudah ada untungnya.

“Kunci sukses kelima, jika berdagang di suatu tempat, maka Rasulullah menjual barang sesuai kebutuhan di tempat tersebut. Jika di tempat itu orang butuh sembako, maka Rasulullah menjual sembako. Jika yang dibutuhkan bahan bangunan misalnya, maka Rasulullah menjual bahan bangunan.

Kunci sukses keenam yaitu Rasulullah selalu menjaga amanah. Kalau pergi berdagang, banyak orang menitip uang atau barang dagangan kepada Rasulullah. Orang menitip uang untuk membeli sesuatu. Orang menitip barang untuk dijualkan. Rasulullah membeli barang sesuai permintaan orang. Rasulullah menjual barang sesuai harga yang telah ditetapkan.

Kunci sukses ketujuh yaitu Rasulullah berbisnis tidak hanya untuk keuntungan pribadi, tidak sekadar mengejar keuntungan, tetapi juga keberkahan dan manfaat bagi orang lain.

BACA JUGA:  Air Suci Umbul Jumprit, Simbol Pikiran Jernih dan Ketenangan Hati

“Ada niat bersedeqah dalam perdagangannya. Maka Rasulullah selalu memberi tambahan kepada para pembeli tanpa merugikan dirinya sendiri,” kata Ustadz Asnawin.

Kunci sukses ke delapan yaitu Rasulullah selalu bersikap ramah kepada pembeli. Bertutur kata yang baik dan menyenangkan.

“Rasulullah menggunakan bahasa sesuai bahasa yang dipakai oleh para pembeli di daerah, sehingga komunikasi menjadi mudah dan berterima,” kata Ustadz Asnawin.

Wajib Menggeluti Bisnis

Sebelum Ustadz Asnawin membawakan ceramah agama, Ketua STIE Nusantara Dr Agus Arman terlebih dahulu memberikan sambutan dengan mengatakan peringatan hari-hari besar keagamaan rutin diadakan di STIE Nusantara.

“Peringatan hari-hari besar keagamaan, seperti Maulid Nabi kita adakan setiap tahun,” kata Agus Arman.

Tentang proses perkuliahan di STIE Nusantara, ia mengatakan, mahasiswa diwajibkan membuka usaha atau menjalankan bisnis selama masih dalam perkuliahan, sehingga mereka umumnya sudah punya pekerjaan bahkan ada yang sudah mempekerjakan orang lain sebelum mereka meraih sarjana.

“Jadi mahasiswa STIE Nusantara sudah menggeluti bisnis sejak masih kuliah. Tak hanya berwirausaha, mereka juga membuka lapangan pekerjaan,” kata Agus.