Survey Indikator: Andi Sudirman-Fatma 63% dan Danny Pomanto-Azhar 17%, Pengamat : Sangat Sulit Terkejar

Survei Indikator juga memotret basis pemilih kuat dan lemah setiap paslon. Hasilnya, paslon Andi Sudirman-Fatma memiliki basis pemilih kuat yang signifikan, yakni sebesar 63,1 persen. Sedang Danny-Azhar sebesar 58,9 persen.

Sementara itu, survei ini juga tercatat bahwa jumlah pemilih yang tidak lagi akan mengubah pilihannya sebesar 62,2 persen. Sedang pemilih masih bisa mengubah pilihannya sebesar 34,7 persen. Dengan demikian, mayoritas pemilih di Sulsel sudah mantap dengan pilihan masing-masing.

Dengan hasil survei ini terpotret bila paslon Andi Sudirman-Fatma sudah sangat sulit terkejar lagi.

Prof. Burhanuddin Muhtadi juga memaparkan bahwa tingginya elektabilitas Andi Sudirman Sulaiman dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain karena Andi Sudirman dinilai sosok pemimpin yang peduli pada rakyat, putra asli daerah, jujur dan bersih dari praktek KKN, telah terbukti hasil kerjanya serta pintar dan berpendidikan.

Survei ini juga memotret kecenderungan pemilih berdasar sentimen putra daerah. Hasilnya 56,1 persen responden memilih putra asli daerah dibanding 42 persen yang tidak mempersoalkannya.

BACA JUGA:  Gerakan Perubahan, Puluhan Ribu Koalisi Rakyat Mamasa Hadiri Kampanye Akbar di Lapangan Mambi

Sebagai informasi, Lembaga Survei Indikator melakukan riset pada tanggal 26 September hingga 3 Oktober 2024 untuk pemilihan Gubernur Sulsel.

Pengumpulan data survei ini merupakan populasi seluruh warga negara Indonesia di Sulsel yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 800 orang dari seluruh kabupaten dan kota di Sulsel yang terdistribusi secara proporsional. Kemudian dilakukan oversample di Kabupaten Bone menjadi 400 responden.

Metode yang digunakan adalah metode simple random sampling, yang memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95,0 persen.

“Sedang quality control terhadap hasil wawancara, dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti,” demikian kata Prof Burhanuddin Muhtadi.

Survei yang bertajuk “Peluang Menang Calon Calon Gubernur di Provinsi Sulsel”, ini ingin memotret sikap dan perilaku calon pemilih di Sulsel untuk mengetahui peta dukungan politik elektoral dan ingin mengetahui faktor-faktor penting apa yang berkaitan dengan pilihan-pilihan tersebut sekaligus melihat persepsi warga Sulsel terkait isu-isu mutakhir yang sedang mengemuka.