UKM Seni Romansa STIM LPI Hidupkan Spirit “RILALANG EMBAYYA”

STIM lpi
Prof. Dr. Muhammad Nasir, M.Si, Ketua STIM LPI Makassar,

NusantaraInsight, Makassar — Malam di kampus STIM LPI Makassar berubah menjadi lautan warna, irama, dan makna ketika UKM Seni ROMANSA kembali menggelar Selebrasi Karya Seni ke-08, Sabtu malam (18/10), pukul 20.00 hingga 23.00 WITA.

Tahun ini, tema “Rilalang Embayya” menjadi pusat perhatian — terinspirasi dari kearifan lokal Suku Kajang di Tana Toa, Bulukumba, yang mengajarkan nilai kesederhanaan, kejujuran, dan harmoni dengan alam.

Tema ini lahir dari hasil riset dan kunjungan langsung anggota UKM ROMANSA ke kawasan adat Suku Kajang, menjadikannya bukan sekadar konsep artistik, melainkan refleksi mendalam tentang bagaimana budaya dapat menginspirasi kehidupan modern.

Pagelaran menampilkan ragam karya lintas disiplin — mulai dari pameran seni rupa, pertunjukan teater, tari, musik, hingga pembacaan karya sastra. Setiap penampilan menjadi potongan cerita tentang perjalanan mahasiswa dalam memahami dan menafsirkan filosofi hidup masyarakat adat yang dikenal sangat menjaga kelestarian alam.

“Rilalang Embayya bukan hanya tema, tapi perjalanan spiritual kami. Dari tanah hitam Kajang, kami belajar tentang kejujuran dan kesetiaan pada akar budaya,” ungkap Nurhapsa Hidayani, Ketua Umum UKM Seni ROMANSA, dalam sambutannya.

BACA JUGA:  Budaya positif Penting Untuk Perkembangan Siswa

Acara dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Muhammad Nasir, M.Si, Ketua STIM LPI Makassar, didampingi Ansar Mulkin selaku Pembina UKM Seni ROMANSA. Dalam sambutannya, Prof. Nasir memberikan apresiasi atas dedikasi mahasiswa yang terus menjaga tradisi melalui karya.

“Seni bukan hanya ekspresi, tapi jembatan antara ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan lokal. Apa yang dilakukan ROMANSA adalah contoh nyata bagaimana mahasiswa dapat menjadi pelopor pelestarian budaya,” ujarnya.

Antusiasme publik pun membuncah. Ratusan penonton dari kalangan mahasiswa STIM LPI, lintas kampus yang tergabung dalam PSK Makassar, hingga masyarakat sekitar memenuhi area kampus, menikmati setiap detik pertunjukan yang sarat pesan budaya.
Selain menjadi perayaan tahunan,

Selebrasi Karya Seni ke-08 juga merupakan pentas wajib bagi anggota baru UKM ROMANSA sebagai syarat menjadi anggota muda. Momentum ini menjadi simbol regenerasi — di mana semangat, ide, dan energi baru terus menghidupkan organisasi seni tertua di kampus tersebut.

Dengan tema “Rilalang Embayya”, UKM Seni ROMANSA tak hanya mempersembahkan karya, tetapi juga mengajak publik untuk menengok kembali nilai-nilai kearifan lokal Suku Kajang sebagai sumber inspirasi yang relevan di tengah perubahan zaman.
Dan malam itu, satu pesan bergema di langit kampus STIM LPI Makassar:
Seni meledak, budaya menyala — dan jiwa muda Makassar terus berkarya.

br
br