Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Dipa Makassar ke K-Apel Paparkan Penggunaan Digital Marketing

Dari kiri ke kanan: Lurah Parangtambung Andi Anugrah Tenri Esa, Dr Syafruddin Muhtamar dan Rahman Rumaday

NusantaraInsight, Makassar — Pengabdian Masyarakat Tim Dosen Universitas Dipa Makassar berkolaborasi dan STKIP Pangkep melakukan Pengabdian Masyarakat di Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) pada Sabtu (6/7/2024).

Acara yang digelar di Pusat Pendidikan dan Kegiatan K-Apel Jalan Daeng Jakking Kelurahan Parangtambung memaparkan penggunaan digital marketing utamanya pelatihan fotografi produk menggunakan smartphone untuk K-Apel.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Dipa Dr Syafruddin Muhtamar, SH.,MH dalam pembukaannya menyampaikan bahwa pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu dari Tridharma Perguruan Tinggi.

“Diketahui, Tri Dharma Perguruan Tinggi terdiri dari tiga elemen utama yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.

“Pengabdian masyarakat itu sendiri ada kewajiban moril berupa pilar pendidikan dan pengajaran kepada masyarakat, kemudian pilar penelitian dan terakhir yaitu pilar pengabdian,” tuturnya.

“Semoga pengabdian masyarakat di K-Apel ini dapat membawa manfaat kepada masyarakat,” pungkasnya.

Diketahui Tridarma Perguruan Tinggi itu sendiri, tepatnya pada UU nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Dalam undang-undang tersebut tertulis bahwa: “Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dan inilah yang menjadi dasar gerak untuk pengabdian masyarakat.

BACA JUGA:  Breaking News : Letjen (Purn) Doni Monardo Meninggal Dunia

Sementara itu, Founder K-Apel Rahman Rumaday mengucapkan terimakasih kepada Universitas Dipa atas kepercayaannya memilih K-Apel sebagai tempat untuk pengabdian masyarakat.

“Saya juga mengucapkan apresiasi kepada pihak kelurahan Parangtambung, yang selalu mensupport kegiatan di K-APEL ini,” ungkapnya.

Rahman Rumaday yang akrab disapa Bang Maman ini, juga menyampaikan sekilas terkait profil K-Apel kepada para dosen dari Universitas Dipa dan STKIP Pangkep yang telah berusia 14 tahun ini.

Maman juga menyampaikan bahwa di K-Apel telah mengembangkan makanan tradisional, jauh sebelum pihak pemerintah kota mengembangkan kuliner berbasis tradisional.

“Bukan hanya makanan tradisional kita kembangkan namun budaya lokal juga kita kembangkan di sini. Seperti, Toeng-toeng, Tarang Ati hingga budaya lokal lainnya,” kata Penulis Buku Maharku Pedang dan Kain Kafan ini.

“Kami juga mengembangkan literasi di K-Apel ini, berupa bedah buku, pembacaan puisi dan sari tilawah berbahasa Makassar. Sebagai informasi ibu-ibu K-Apel saat ini telah membuat buku berjudul Surat Cinta untuk Suami,” lanjutnya.

“Untuk itu kami ucapkan terimakasih kepada bapak dan ibu dosen Universitas Dipa atas kepercayaannya,” pungkasnya.