Tiga Sekolah Dasar di Kabupaten Gowa Dinilai dalam Program Adiwiyata 2025

Ia menekankan bahwa sekolah yang menerapkan prinsip Adiwiyata dapat menjadi contoh bagi warga dalam mengelola lingkungan dengan lebih baik, seperti dalam pengelolaan sampah, penghijauan, serta konservasi air dan energi.

Selain itu, sekolah Adiwiyata juga berperan dalam membangun kesadaran kolektif di masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, karena siswa yang teredukasi dengan baik akan membawa kebiasaan baik tersebut ke rumah dan lingkungan sekitarnya.

Dengan demikian, program ini tidak hanya menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, tetapi juga mendorong perubahan perilaku masyarakat menuju gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.

Zulfiady Mas’ud, S.Si., M.Si., salah satu anggota tim verifikasi, ketiga sekolah yang dinilai, yaitu SDI Bonto Karampuang, SDI Malakaya, dan SDI Sapiria, telah menunjukkan komitmen yang baik dalam menerapkan prinsip Sekolah Adiwiyata.

Ia mengapresiasi upaya masing-masing sekolah dalam menciptakan lingkungan yang bersih, hijau, dan nyaman bagi siswa serta integrasi pendidikan lingkungan dalam kegiatan belajar mengajar. Namun, ia juga menekankan bahwa masih ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan, seperti pengelolaan sampah yang lebih optimal, pemanfaatan lahan hijau secara maksimal, serta keterlibatan lebih luas dari masyarakat sekitar. Dengan adanya evaluasi ini, diharapkan sekolah-sekolah tersebut dapat terus berbenah dan menjadi contoh bagi sekolah lain dalam menerapkan budaya peduli lingkungan secara berkelanjutan.

BACA JUGA:  Kepala SLBN 1 Makassar Dituding Dukung Iuran Komite Sekolah, ini Klarifikasinya

Salah seorang guru SDI Sapiria, Nurasia Sulaiman, S.Pd, menuturkan bahwa dengan Program Sekolah Adiwiyata diharapkan dapat menjadi wadah bagi sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat, hijau, dan berkelanjutan.

Dengan adanya program ini, sekolah tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik, tetapi juga membentuk karakter peserta didik agar lebih peduli terhadap lingkungan. Melalui berbagai kegiatan seperti penghijauan, pengelolaan sampah, dan efisiensi energi, siswa dapat belajar langsung tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.

Harapannya, kebiasaan baik yang ditanamkan di sekolah ini akan terus diterapkan oleh siswa di rumah dan masyarakat, sehingga menciptakan budaya ramah lingkungan yang berkelanjutan.

Selain itu, di masa depan, Sekolah Adiwiyata diharapkan tidak hanya menjadi program yang bersifat seremonial, tetapi benar-benar menjadi bagian dari budaya sekolah.

Pemerintah dan berbagai pihak terkait diharapkan terus mendukung keberlanjutan program ini melalui pendampingan, pemberian fasilitas, serta edukasi berkelanjutan.