NusantaraInsight, Enrekang — Uji tahsin adalah salah satu tes penting yang diadakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an sesuai dengan kaidah tajwid dan makhroj. Kemampuan ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap siswa dapat membaca Al-Qur’an dengan benar dan tepat.
Menurut Sukmawati,S Pd.I (Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam) menyatakan tujuan uji tahsin adalah untuk:
– Meningkatkan Kualitas Bacaan : Memastikan bahwa siswa dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
– Memahami Kaidah Tajwid : Mengajarkan siswa untuk menerapkan aturan tajwid dalam membaca.
– Pengenalan Makhroj : Membantu siswa mengenali dan mengucapkan huruf hijaiyah dengan tepat.
Selain uji tahsin, siswa siswi SMA Negeri 2 Enrekang Kelas XII yang beragama Islam juga diwajibkan untuk menyetor hafalan Juz 30. Ini adalah bagian dari persyarat siswa sebelum mengikuti ujian sekolah.
Adapun Manfaat Setor Hafalan Juz 30, yakni :
– Meningkatkan Hafalan : Membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur’an.
– Memantapkan Bacaan : Memastikan bahwa siswa tidak hanya hafal tetapi juga mampu membacanya dengan tajwid yang benar.
– Memperdalam Pemahaman : Memungkinkan siswa untuk lebih memahami isi dan pesan dalam Al-Qur’an.
Kepala SMA Negeri 2 Enrekang Sukayono,S.Pd.,M.Pd menyatakan, kegiatan Uji Tahsin dan Setor Hafalan Juz 30 dilakukan setelah kegiatan Ramadhan Mengaji, tepatnya setelah shalat dhuhur selama sepekan ini. Hal Ini memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk mempersiapkan diri dan meningkatkan kemampuan mereka dalam membaca serta menghafal Al-Qur’an.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa tetapi juga untuk memperkaya kehidupan spiritual mereka. Dengan demikian, diharapkan siswa dapat menerapkan dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
