Selain itu, platform membaca digital seperti Wattpad dan Gramedia Digital memungkinkan Generasi Milenial untuk mengakses berbagai genre sastra dengan mudah. Wattpad, misalnya, memungkinkan penulis sastra Generasi Milenial dari Sulawesi Selatan untuk mempublikasikan karya mereka sendiri dan mendapatkan umpan balik langsung dari pembaca, menciptakan komunitas literasi yang dinamis dan interaktif.
Ketiga, Generasi Milenial di Sulawesi Selatan menunjukkan preferensi yang beragam dalam hal genre sastra. Selain minat terhadap karya-karya yang mengangkat tema lokal, mereka juga tertarik pada genre populer seperti sejarah, fantasi, dan fiksi ilmiah serta yang romantis. Buku-buku yang menggabungkan elemen budaya lokal dengan genre populer sering kali sukses di pasaran. Misalnya, cerita roman yang berlatar Sulawesi Selatan atau fantasi yang terinspirasi oleh mitologi Bugis-Makassar dapat menarik minat pembaca muda.
Keempat, Pendidikan formal di sekolah-sekolah dan universitas di Sulawesi Selatan juga mempengaruhi selera sastra Generasi Milenial. Kurikulum yang memasukkan karya sastra lokal dan nasional membantu memperkenalkan Generasi Milenial kepada berbagai jenis literatur. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler seperti komunitas sastra, lomba menulis, dan festival literasi menyediakan platform bagi Generasi Milenial untuk mengeksplorasi minat mereka dalam bidang sastra.
Komunitas sastra lokal juga berperan penting dalam mengembangkan minat baca Generasi Milenial. Kelompok-kelompok seperti komunitas menulis, diskusi buku, dan acara baca puisi membantu menciptakan ruang bagi para Generasi Milenial untuk berbagi dan mengembangkan kecintaan mereka terhadap sastra. Acara komunitas bedah buku sastra menjadi ajang penting bagi penulis dan pembaca untuk bertemu, berbagi ide, dan mempromosikan karya sastra.
Kelima, citra sastra nasional dan internasional juga mempengaruhi selera Generasi Milenial di Sulawesi Selatan. Buku-buku best-seller karya penulis nasional serta karya-karya internasional yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sering kali mendapatkan perhatian besar kaum Generasi Milenial di Sulawesi Selatan, tidak hanya terhubung dengan karya-karya sastra lokal, tetapi juga dengan literatur yang lagi trending.
Akhirnya, dari pencarian selera sastra generasi milenial di Sulawesi Selatan, maka dapat ditemukan bahwa selera sastra generasi milenial di Sulawesi Selatan dipengaruhi oleh kombinasi faktor budaya lokal, perkembangan teknologi, preferensi genre, pendidikan, komunitas sastra, dan pengaruh sastra nasional dan internasional. Karya-karya yang mengangkat tema lokal dan memadukan elemen budaya Bugis-Makassar dengan genre populer cenderung menarik minat Generasi Milenial. Dengan dukungan dari komunitas sastra lokal dan akses mudah ke berbagai platform digital, Generasi Milenial di Sulawesi Selatan dapat terus mengembangkan minat dan apresiasi mereka terhadap berbagai genre sastra. ***