Wamen PPPA juga ingin mendorong pelatihan berbasis teknologi untuk meningkatkan kapasitas perempuan di era digital.
“Peningkatan literasi digital akan membuka akses yang lebih luas bagi perempuan untuk terlibat dalam ekonomi kreatif dan inovasi teknologi,” kilahnya.
Wakil Menteri dalam Kabinet Merah Putih yang dilantik 21 Oktober 2024 ini juga menggaris bawahi pentingnya perlindungan anak yang masih menghadapi tantangan besar seperti kekerasan, eksploitasi, dan pernikahan dini.
“Kita harus menjadikan anak-anak sebagai prioritas dengan menciptakan lingkungan yang aman, mendukung, dan penuh kasih sayang,” katanya lagi.
Ditambahkan Veronica Tan-pada kesempatan tersebut ia ikut baca puisi karya Fanny J.Poyk berjudul UCAP IBU- perlu diserukan penguatan program edukasi berbasis nilai-nilai moral dan hak anak sebagai langkah pencegahan kekerasan.
“Edukasi adalah benteng pertama untuk melindungi anak-anak dari ancaman sosial,” pungkasnya.
Momentum Peringatan Hari Ibu
Sementara Ketua Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) Octavianus Masheka membuka acara peluncuran buku antologi puisi bersama “Membaca Ibu : Ibu,Aku Anakmu” di Aula PDS HB.Jassin -yang penuh sesak tamu dan undangan antara lain mahasiswa dan mahasiswi (generasi milenial/gen Z) dari berbagai universitas ini- mengatakan buku antologi ini memakai sudut pandang ibu dan sudut pandang anak masih dalam rangkaian peringatan hari ibu ke-96 pada 22 Desember 2024.
“Memuliakan seorang ibu, mengembangkan literasi masyarakat, dan menperluas jangkauan pembaca lebih aktif dalam dunia literasi.Ini adalah momentum peringatan Hari Ibu sekaligus mendukung program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.Sampai hari ini TISI telah memiliki anggota sebanyak 1200 orang tersebar di 34 provinsi,” ucapnya.
Menurut Bung Octa-panggilab akrabnya-di dalam buku antologi puisi ini 96 penyair dari berbagai daerah menciba membahas persoalan ibu dan anak.
“Tentu tidak sempurna, tetapi setidaknya para penyair ikut memberikan kontribusi tentang persoalan ibu Indonesia hari ini untuk diatasi.Bagi seorang penyair cinta kasih dalam rumah tangga adalah hal yang mendasar untuk kita berikan kepada anak-anak.Cinta kasih harus kita wariskan secara turun temurun.KDRT terjadi karena hilangnya cinta kasih.Akhir kata kami sisipkan di sini beberapa baris nukilan puisi sebagai penutup,membaca ibu adalah membaca lautan kasih tak bertepi ” katanya.
Rahayu Saraswati D.Djojohadikusumo, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dalam prolog buku antologi puisi bersama ” Ibu, Aku Anakmu” menyatakan kekuatan puisi menyuarakan sosok ibu.