NusantaraInsight, Jeneponto — Mahasiswa KKN-T 113 Universitas Hasanuddin (Unhas) Posko Desa Mangepong melaksanakan sosialisasi Inovasi Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Paving Block di Baruga Desa Mangepong, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto, Senin (3/2/2025).
Hal ini dilandasi oleh permasalahan sampah plastik menjadi salah satu masalah yang menjadi sorotan dalam upaya pelestarian lingkungan di Desa Mangepong.
Diketahui, sampah plastik membutuhkan waktu ratusan bahkan ribuan tahun agar dapat terurai sehingga dibutuhkan cara pengelolaan yang tepat.
Selain itu, pengelolaan sampah plastik di Desa Mangepong masih sangat memprihatinkan karena masih kurangnya edukasi mengenai cara pengelolaan sampah plastik.
Hal ini disampaikan oleh Fadhila Aji selaku koordinator Desa Mangepong KKNT Unhas.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sampah plastik di Desa Mangepong belum ditangani dengan baik.
“wlWarga di Desa Mangepong punya inisiatifnya bakar sampah di masing-masing pekarangan rumah dan itu menambah polusi udara karena belum adanya penangan sampah dari pemerintah desa,” ujarnya.
“Sehingga dibutuhkan cara pengelolaan sampah plastik yang baik, salah satunya dengan membuat kerajinan tangan yang umumnya banyak dilakukan orang,” imbuhnya.
Akan tetapi, sambung Fadhila, hal tersebut masih kurang efektif karena kerajinan relatif memiliki umur simpan yang singkat.
Oleh karena itu, diperlukan suatu inovasi pengolahan plastik menjadi sesuatu yang memiliki umur simpan lama.
Untuk mengatasi masalah ini, KKN-T Desa Mangepong bersama timnya, membuat inovasi ecobrick berbentuk paving block dari sampah plastik.
Ecobrick Paving Block dari sampah plastik menjadi salah satu produk unggulan Mahasiswa KKN-T Desa Mangepong.
Limbah plastik dapat dimanfaatkan salah satunya menjadi bahan baku paving block. Paving block merupakan bahan konstruksi yang digunakan untuk membuat permukaan jalan, trotoar, taman, atau area lainnya yang berfungsi sebagai lantai atau penutup permukaan.
Terdapat akses jalanan menuju salah satu Dusun di Desa Mangepong yang masih belum diperbaiki sehingga pembuatan paving block ini diharapkan dapat menjadi alternatif untuk memperbaiki jalan tersebut.
Selain itu, tambahnya, pembuatan paving block juga dapat menjadi salah satu ide usaha guna meningkatkan nilai ekonomi masyarakat.
Adapun bahan utama paving block terdiri atas sampah plastik, pasir, dan oli dengan perbandingan campuran 60:30:10.
Sampah plastik yang digunakan adalah sampah kering yang sudah dibersihkan dengan cara dicuci agar tidak ada material lain yang tercampur.