Obituari Hj.Hatifah Dg.Rannu Binti Massuara Dg.Sikki : Bayi Tertukar Mempertemukan Kami

Hj Hatifah Dg.Rannu Binti Massuara Dg.Sikki, ibunda H.Andy Azis Peter, S.H.,M.Si., Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa
Hj Hatifah Dg.Rannu Binti Massuara Dg.Sikki, ibunda H.Andy Azis Peter, S.H.,M.Si., Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa

’’Hati saya jadi gembira, tetapi sedih dan haru. Air mata saya tidak tertahan lagi, tatkala melihat anak itu tampil di pentas,’’ kisah Ny.Peter Hamzah.

Di dalam dirinya mengalir dua rasa yang saling bertabrakan. Rasa gembira berbaur dengan sedih dan haru. Gembira bertemu kembali dengan anak kandungnya sendiri. Sedih dan haru, karena sudah 12 tahun berpisah dengan anak kandungnya.

Semua yang hadir seperti melontarkan kata ’’membenarkan’’ bahwa Rahmawati bagaikan pinang dibelah dua dengan Ny.Peter Hamzah. Ada kebanggaan tersendiri di hati Ny.Peter Hamzah. Rahmawati berpidato dengan penuh semangat, diiringi kecerdasan otaknya yang dibesarkan di lingkungan Gani Sam, sang guru. Kata para gurunya, ia memang bintang kelas.

Rahmawati pun dibawa ke rumah kakak-kakaknya di dekat sekolah. Ayahnya pun diundang. Peter Hamzah sendiri seperti tidak bisa memercayai matanya sendiri ketika melihat gadis cilik di depannya. Hanya benaknya tidak bisa berbohong. Isu tertukarnya bayi di RS Mattirobaji Gowa 10 Juli 1968, ternyata memang benar.

Pada tahun 1980 itulah saya pertama kali mengenal Ny.Peter Hamzah, yang nama aslinya adalah – kini – Hj.Hatifah Dg,Rannu Binti Massuara Dg.Sikki. Perempuan yang saya kenal 45 tahun silam itu, kini telah tiada. Dia meninggal Kamis (17/4/2025) dan dikebumikan di Kompleks Pemakaman Keluarga Hamzah di Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa bakda Jumat (18/4/20245) siang.

BACA JUGA:  Anggota DPRD Sinjai Bicara Penerimaan Calon Magister IPEM Pascasarjana Unpacti: Terjangkau, Kompeten dan Pelayanan Prima

Setelah perkenalan awal tersebut, saya dan istri kerap hadir pada acara-acara keluarga Peter Hamzah di Sungguminasa. Bahkan ayahnya, Hamzah Daeng Tompo, Pacallaya terakhir Gowa, pernah saya wawancarai tidak berapa lama setelah perkenalan saya dengan Ny.Peter Hamzah. Kala itu, saya meliput peristiwa Gerhana Matahari Total tahun 1980. Saya mengambil lokasi pengamatan di sekitar Danau Mawang. Sehari sebelum peristiwa alam itulah saya bertemu Hamzah Daeng Tompo, mertua Hj. Hatifah Dg.Rannu Binti Massuara Dg.Sikki.

Bagai keluarga dekat

Dua anak yang tertukar selama dua belas tahun ini, baru terungkap tahun 1980. Ini menimpa Rahmawati dan Lilies. Keduanya memiliki warna kulit sama. Putih. Juga pasti, memiliki hari lahir yang sama, 10 Juli 1968. Ketika pertama dipertemukan dengan orang tua kandungnya masing-masing, Rahmawati sedikit gemuk. Lies agak semampai dan tinggi. Keduanya juga satu kelas. Setelah besar, Lilies berkulit hitam manis, sementara Rahma tetap putih seperti ibunya, Hatifah.

Memang sedikit ada masalah ketika kedua anak ini harus kembali ke orang tua kandungnya masing-masing. Dampak psikologisnya. Lies yang sudah kadung hidup di tengah kehidupan – boleh dikatakan – sedikit berkecukupan harus kembali ke ayah kandungnya yang seorang guru, dan mungkin saja tidak seperti ayahnya awalnya.

br